Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistijorini
dc.contributor.advisorChikmawati, Tatik
dc.contributor.authorChristian
dc.date.accessioned2019-06-24T03:06:59Z
dc.date.available2019-06-24T03:06:59Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97996
dc.description.abstractKawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sebagian besar merupakan hutan alam primer (primary forest) yang kaya dengan sumber daya air berupa sungai dan mata air. Kondisi lingkungan di kawasan TNGC sangat cocok sebagai tempat hidup tumbuhan paku. Pada umumnya tumbuhan paku dijumpai tumbuh dengan baik di sepanjang tepi-tepi sungai. Tumbuhan paku mempunyai nilai ekologi dan ekonomi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Secara ekologi populasi tumbuhan paku epifit juga sering dimanfaatkan oleh beberapa jenis serangga dan binatang kecil sebagai tempat hidup, berlindung, dan berkembang biak. Dari sisi ekonomi, tumbuhan paku juga mempunyai fungsi sebagai sayur-sayuran, obat-obat, bahan kosmetik dan beberapa jenis yang memiliki perawakan dan daun yang unik dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari 2017. Pengambilan sampel keanekaragaman tumbuhan paku epifit dilakukan dengan metode kuadrat secara purposive sampling berdasarkan keberadaan tumbuhan paku yang mewakili kawasan TNGC. Data parameter suhu udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan kecepatan angin diukur dengan handheld 4 in 1 environment meter. Letak koordinat dan ketinggian lokasi diukur dengan menggunakan Global Positionong System (GPS). Data korelasi faktor lingkungan terhadap keberadaan jenis tumbuhan paku epifit di kawasan TNGC dianalisis menggunakan program Canoco 4.56 dengan metode Cannonical Correspondence Analysis (CCA). Sebanyak 19 jenis tumbuhan paku epifit yang termasuk dalam enam suku ditemukan di kawasan TNGC. Polypodiaceae merupakan suku dengan jumlah jenis paling banyak ditemukan pada penelitian ini. Jenis dengan indeks nilai penting (INP) tertinggi pada kawasan TNGC adalah Antrophyum semicostatum (73.27 %) yang terdapat di lokasi penelitian Situ Sangiang. Indeks keanekaragaman jenis tumbuhan paku epifit pada setiap lokasi penelitian tergolong dalam kategori sedang, dengan kisaran nilai antara 1.3 sampai 1.9. Jenis paku epifit pada kawasan TNGC tersebar merata, dengan nilai indeks kemerataan mendekati 1. Pola persebaran jenis tumbuhan paku epifit pada setiap lokasi penelitian di kawasan TNGC tersebar secara mengelompok (Id>1). Cannonical Correspondence Analysis (CCA) menunjukkan bahwa suhu udara (SU), kecepatan angin (KA) dan intensitas cahaya (IC) berkorelasi positif terhadap keberadaan jenis tumbuhan paku epifit pada kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant Biologyid
dc.subject.ddcOrnamental Plantid
dc.titleKeanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku Epifit di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremaiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordindeks kemerataanid
dc.subject.keywordindeks nilai pentingid
dc.subject.keywordpola persebaranid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record