Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.authorSinaga, Sonitia Verawati
dc.date.accessioned2019-06-24T03:06:33Z
dc.date.available2019-06-24T03:06:33Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97995
dc.description.abstractKesadaraan konsumen kopi akan mutu kopi semakin meningkat. Konsumen domestik dan internasional mulai meyakini bahwa kopi yang berkualitas adalah kopi yang memiliki sertifikat. Oleh karena itu sertifikasi kopi merupakan strategi penting untuk dapat meningkatkan ekspor kopi Indonesia. Sumatera utara merupakan penghasil kopi arabika terbesar di Indonesia. Salah satu jenis kopi arabika dari Sumatera Utara yang telah dikenal secara mendunia yaitu Kopi Lintong yang berasal dari Kabupaten Humbang Hasundutan. Pada kabupaten Humbang Hasundutan terdapat penerapan sertifikasi kopi C.A.F.E. (Coffee and Farmer Equity) Practices. C.A.F.E. Practices merupakan kerjasama yang dijalin antara Starbuck dan Conservation International (CI) untuk mengembangkan dan menerapkan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan, pedoman sosial dan ekonomi untuk mendapatkan kopi yang berkualitas. Insentif petani yang mengikuti sertifikasi akan mendapatkan harga yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) manganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keikutsertaan petani dalam sertifikasi, (2) Menganalisis pengaruh sertifikasi terhadap kinerja usahatani Kopi. Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer dengan jenis data cross section. Total jumlah petani kopi yang menjadi sampel penelitian ini 162 petani dengan kriteria 81 petani yang mengikuti sertifikasi dan 81 petani yang tidak mengikuti sertifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan pertama adalah regresi logit dan metode propensity score matching (PSM) untuk mencapai tujuan kedua. PSM dalam penelitian ini dilakukan dengan cara psmatch2 dan metode the nearest neighbor. Berdasarkan analisis Logit faktor umur petani, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan selain kopi secara signifikan mempengaruhi keikutsertaan petani kopi dalam sertifikasi. Petani dengan umur yang lebih muda cenderung lebih memilih mengikuti sertifikasi. Petani yang memiliki lahan kopi yang lebih luas lebih memilih mengikuti sertifikasi. Petani dengan jumlah tanggungan yang lebih banyak memilih mengikuti sertifikasi. Petani dengan pendapatan selain kopi yang lebih besar memilih mengikuti sertifikasi. Pengaruh sertifikasi berdasarkan analisis psmatch2 dengan metode the nearest neighbor setelah balancing test didapat bahwa sertifikasi meningkatkan biaya variabel sebesar Rp 4.154 juta/ha/thn, meningkatkan produktivitas sebesar 0.103 ton/ha/thn serta meningkatkan pendapatan kopi sebesar Rp 2.37 juta/ha/thn. Hasil uji statistik menunjukkan sertifikasi meningkatkan biaya variabel secara signifikan, sedangkan peningkatan produktivitas kopi dan pendapatan kopi tidak signifikan. Implikasi kebijakan yang dapat diambil adalah peningkatan harga kopi sertifikasi untuk dapat meningkatkan motivasi petani dalam menerapkan budidaya berkelanjutan dan menutupi biaya variabel yang meningkat dikarenakan sertifikasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcCoffee farmsid
dc.titlePengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja Usahatani Kopi Lintong Sumatera Utara.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordsertifikasi kopi, petani kopi, Propensity Score Matching (PSM)id
dc.subject.keywordsertifikasi kopiid
dc.subject.keywordpetani kopiid
dc.subject.keywordPropensity Score Matching (PSM)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record