Show simple item record

dc.contributor.advisorAswidinnoor, Hajrial
dc.contributor.advisorSuwarno, Willy Bayuardi
dc.contributor.advisorPrasetiyono, Joko
dc.contributor.authorAlfi, Rahmatika
dc.date.accessioned2019-06-22T00:46:27Z
dc.date.available2019-06-22T00:46:27Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97965
dc.description.abstractSalah satu permasalahan dalam budidaya padi lahan kering adalah defisiensi unsur fosfor (P) yang dapat menyebabkan penurunan hasil. Kadar unsur P yang rendah salah satunya karena berikatan dengan unsur aluminium (Al) dan besi (Fe). Ketersediaan unsur P pada tanaman padi berpengaruh terhadap perkembangan awal akar, anakan, waktu pembungaan dan pematangan, biomassa serta hasil panen yang diperoleh. Unsur P dapat berikatan dengan unsur Al pada keadaan tanah yang masam, selain itu unsur Al yang berlimpah juga dapat merusak akar tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keragaan agronomi dan molekuler galur-galur padi untuk ketahanan terhadap defisiensi P, keracunan Al, dan penyakit blas. Hasil pengujian molekuler yang dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Genetik Pertanian menunjukkan bahwa seluruh galur uji pada percobaan utama telah terintrogresi dengan lokus Pup1, dan beberapa galur tidak memiliki lokus Alt. Berdasarkan percobaan utama di Kebun Percobaan Taman Bogo, Lampung, lokus Pup1 berpengaruh nyata hanya pada karakter jumlah gabah hampa (turunan Batur). Lokus Alt berpengaruh nyata pada karakter tinggi tanaman (turunan Dodokan, Situ Bagendit, dan Batur), jumlah anakan total dan produktif (turunan Situ Bagendit), panjang malai, jumlah gabah total, dan bobot gabah isi (turunan Batur). Lokus Pup1 dan Alt dalam satu genotipe berpengaruh terhadap tinggi tanaman (turunan Dodokan), panjang malai (turunan Dodokan, Situ Bagendit), jumlah gabah isi (turunan Dodokan), dan jumlah gabah total (turunan Batur). Penelitian kedua adalah evaluasi keragaan galur BC3F5 menggunakan larutan hara Yoshida. Larutan hara Yoshida adalah larutan hara yang umum digunakan pada pengujian fisiologi tanaman serealia terutama tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keragaan karakter vegetatif galurgalur turunan BC3F5 hasil tiga persilangan yang mengandung lokus Pup1 dan Alt toleran terhadap kondisi defisiensi P dan keracunan Al pada larutan hara. Percobaan ini menggunakan empat kombinasi larutan hara yaitu kondisi defisiensi P (0.5 ppm P 0 ppm Al), optimum P (10 ppm 0 ppm Al), keracunan Al (10 ppm P 60 ppm Al) serta defisiensi P dan keracunan Al (0.5 ppm P 60 ppm Al). Parameter untuk mengukur toleransi tanaman terhadap keracunan Al adalah dengan panjang akar relatif (PAR) yang terbagi atas 3 kelompok (peka, moderat dan toleran) dan toleransi defisiensi P dengan jumlah anakan relatif (JAR) dan bobot kering total relatif (BKToR) yang terbagi atas 5 kelompok (sangat peka, peka, sedang, toleran, sangat toleran). Hasil percobaan menunjukkan bahwa galur yang diuji berdasarkan ketahanan terhadap keracunan Al tergolong moderat hingga toleran. Kelompok toleransi galur terhadap defisiensi P berdasarkan karakter bobot kering total menunjukkan peka hingga sangat toleran, sedangkan pada karakter jumlah anakan menunjukkan bahwa galur yang diuji bersifat toleran hingga sangat toleran. Penelitian ketiga adalah evaluasi ketahanan penyakit blas pada galur BC3F5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan galur-galur BC3F5- Pup1+Alt terhadap penyakit blas. Penelitian ini menggunakan dua ras blas yaitu 133 dan 173. Parameter pengamatan ketahanan penyakit blas yang digunakan adalah intensitas penyakit berdasarkan acuan dari IRRI (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur hasil persilangan bersifat relatif agak tahan terhadap ras 133 tetapi relatif rentan terhadap ras 173. Galur harapan 13(A71)-9 perlu diperlajari lebih lanjut terutama ketahanan terhadap penyakit pada ras 173. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa galur harapan. Galur-galur harapan tersebut adalah galur 13(A71)-9, 12(A47)-7, 20(B8)-8, 21(B15)-4 dan 21(B15)-5. Galur harapan terpilih adalah galur yang telah terintrogresi lokus Pup1 dan Alt, memiliki karakter bobot gabah isi yang tinggi pada pengujian lapang di Taman Bogo, toleran terhadap defisiensi P dan keracunan Al pada pengujian larutan hara Yoshida, dan tahan terhadap ras blas 133.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant Biotechnologyid
dc.subject.ddcAgronomic Performanceid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKeragaan Agronomi dan Molekuler Padi Gogo Galur BC3- Pup1+Alt untuk Ketahanan Defisiensi P dan Keracunan Alid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordblas, defisiensi P, galur Pup1+Alt, keracunan Al.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record