Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyati, Heti
dc.contributor.advisorSlamet, Alim Setiawan
dc.contributor.authorSari, Nugraheni Puspita
dc.date.accessioned2019-06-11T03:20:17Z
dc.date.available2019-06-11T03:20:17Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97865
dc.description.abstractKebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor, terhadap komoditi susu yang tinggi tidak diiringi dengan peningkatan produksi susu. Hal ini disebabkan jumlah populasi sapi perah di Kabupaten Bogor pada tahun 2016 hanya mencapai 8 354 ekor dengan produksi susu sebanyak 16 996 751 Liter (Dinas Peternakan/Disnak 2016). Sedangkan penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 2.28 persen dari tahun sebelumnya (BPS 2017). Selain itu, tingginya faktor risiko kerusakan susu juga sangat berpengaruh terhadap kualitas susu. Kualitas susu yang rendah mengakibatkan harga susu yang diterima oleh peternak relatif rendah dan motivasi peternak pun menurun. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis aliran rantai pasok susu sapi di Kabupaten Bogor, (2) menganalisis dan mengelompokan risiko rantai pasok susu, (3) menghitung dan menganalisis urutan prioritas risiko rantai pasok susu, dan (4) merumuskan model mitigasi risiko rantai pasok susu. Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari survei lapang, wawancara mendalam, dan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Penentuan responden untuk identifikasi rantai pasok menggunakan studi literatur. Responden untuk menentukan jenis risiko rantai pasok dan pemilihan sumber risiko kritis menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, House of Risk (HOR), dan Interpretative structural modeling (ISM). Aliran rantai pasok susu di Kabupaten Bogor meliputi aliran susu segar yang dimulai dari peternak kemudian koperasi kemudian IPS. Risiko yang paling banyak terjadi yaitu risiko internal. Risiko internal merupakan risiko yang dominan karena risiko ini lebih bervariasi dibandingkan dengan risiko eksternal. Risiko internal melibatkan aktivitas rantai pasok. Sedangkan risiko dengan tingkat keparahan tertinggi adalah risiko eksternal, berupa risiko yang menyebabkan perubahan suhu kandang. Kendala tersebut dapat diatasi dengan strategi mitigasi berupa kandang diletakan kipas angin dan/atau sapi diberi semprotan air.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.subject.ddcRisk Managementid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleModel Pengelolaan Risiko Rantai Pasok Susu Sapi di Kabupaten Bogor.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHouse of Risk (HOR)id
dc.subject.keywordinterpretative structural modeling (ISM)id
dc.subject.keywordrantai pasok susuid
dc.subject.keywordmanajemen risikoid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record