dc.description.abstract | Kacang panjang (Vigna unguiculata L. Walp var. Sesquipedalis)
merupakan tanaman yang dimanfaatkan untuk sayuran sebagai sumber vitamin,
protein dan mineral. Program pemuliaan varietas kacang panjang tidak hanya
bertujuan meningkatkan produksi tetapi juga kandungan nutrisi seperti antosianin
dan karotenoid. Dalam usaha meningkatkan kandungan antosianin pada kacang
panjang diperlukan informasi mengenai peran gen yang mengendalikan sifat atau
pewarisan karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
nilai heritabilitas, parameter genetik karakter kuantitatif dan model genetik
karakter kualitatif persilangan kacang panjang polong hijau dan ungu. Penelitian
ini terdiri dari dua percobaan yaitu karakterisasi beberapa genotipe kacang
panjang, dan studi pewarisan karakter kuantitatif dan kualitatif hasil persilangan
kacang panjang berpolong hijau dan ungu.
Percobaan pertama menunjukkan bahwa karakterisasi pada genotipe
kacang panjang menunjukkan perbedaan baik pada karakter kuantitatif dan
karakter kualitatif, dan 15 genotipe dapat dikelompokkan menjadi tiga cluster
dengan nilai jarak ketidakmiripan (cophenhetic distance) sebesar 0.42. Cluster I
terdiri dari genotipe Cilibende, Tong-tong, Peleton, dan Leuwikopo. Cluster II
terdiri dari KP 14, KP 13, Fagiola 2, Kinaya 1, dan Fagiola 1. Cluster III terdiri
dari genotipe Sabrina, Pertiwi, Kinaya 2, Parade, Kanton Tavi, Borneo, Wulung
dan Pangeran Anvi. Tetua persilangan yang dipilih untuk studi genetik adalah
genotipe KP 14 dari cluster II dan genotipe Borneo dari cluster III. Kriteria ragam
genetik dan nilai heritabilitas pada semua karakter termasuk dalam kategori luas
dan tinggi.
Percobaan kedua menunjukkan adanya pengaruh efek maternal pada
karakter lebar daun, panjang tangkai daun dan warna biji. Karakter diameter
batang, umur berbunga, dan panjang polong mempunyai nilai heritabilitas arti luas
yang tinggi sedangkan umur panen memiliki nilai heritabilitas arti luas dan arti
sempit yang tinggi. Model genetik untuk diameter batang adalah aditif-dominan
dengan pengaruh interaksi aditif x dominan (m [d] [h] [j]). Model genetik pada
karakter panjang polong, umur panen dan bobot per polong adalah aditif-dominan
dengan pengaruh interaksi aditif x aditif (m [d] [h] [i]). Jumlah polong per
tanaman memiliki model aditif-dominan dengan pengaruh interaksi aditif x aditif
dan aditif x dominan (m [d] [h] [i] [j]). Warna polong, warna titik percabangan
batang, dan warna biji dikendalikan oleh dua gen dengan rasio Mendel masingmasing
12: 3: 1 (epistasis dominan), 13: 3 (epistasis dominan dan resesif), dan 9:
3: 3: 1 (tanpa interaksi). | id |