Show simple item record

dc.contributor.advisorNotodiputro, Khairil Anwar
dc.contributor.advisorErfiani
dc.contributor.authorPermatasari, Anggun
dc.date.accessioned2019-05-28T07:04:49Z
dc.date.available2019-05-28T07:04:49Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97826
dc.description.abstractPada umumnya survei dirancang untuk menduga parameter populasi pada tingkat nasional. Apabila ingin memperoleh informasi untuk area yang lebih kecil, seperti pada tingkat kecamatan maka akan muncul masalah pada survei. Pendugaan area kecil sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi pada area kecil, yaitu area yang memiliki ukuran contoh kecil. Pendugaan secara langsung pada area kecil menghasilkan nilai ragam yang besar. Salah satu masalah yang ditemukan dalam pendugaan langsung adalah galat baku berbias karena sebaran data tidak normal dan peubah respon yang banyak nilai nol. Data pengangguran yang digunakan dalam penelitian ini diasumsikan mengikuti sebaran binomial yang overdispersi. Akibatnya galat baku yang diasumsikan mungkin berbias dan metode bootstrap digunakan dalam penelitian ini untuk menghasilkan pendugaan yang lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode bootstrap yaitu bootstrap parametrik dan nonparametrik untuk pendugaan galat baku. Peubah respon yang biner umumnya dimodelkan dengan model binomial. Pada data survei sering ditemukan ragam data pengamatan lebih besar dari ragam teoritisnya. Kondisi tersebut disebut dengan overdispersi. Overdispersi dapat disebabkan oleh banyaknya nilai nol pada peubah respon yang diamati. Dengan demikian model zero inflated binomial (ZIB) biasanya digunakan pada data pengangguran. Pendugaan area kecil dengan model ZIB (SAE ZIB) diterapkan pada data pengangguran untuk menduga proporsi pengangguran di kabupaten Bogor dan kota Bogor untuk periode Agustus 2015. Hasil penelitian ini adalah pendugaan proporsi pengangguran di kabupaten Bogor dan kota Bogor secara tidak langsung dengan penduga SAE ZIB lebih kecil dibandingkan dengan pendugaan langsung. Nilai dugaan galat baku proporsi untuk data simulasi dan data sakernas menunjukkan bahwa hasil metode bootstrap parametrik lebih stabil dan kecil bila dibandingkan metode bootstrap nonparametrik. Meskipun metode bootstrap parametrik memberikan hasil dugaan galat baku yang lebih kecil dibandingkan bootstrap nonparametrik, namun kedua metode tersebut sama memberikan hasil dugaan galat baku yang lebih kecil dibandingkan pendugaan langsung. Maka hasil dugaan galat baku pada kedua metode tersebut memberikan kesimpulan yang sama terhadap presisi pendugaan proporsi penggangguran dengan metode SAE ZIB yang dapat memperbaiki hasil pendugaan langsung.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcStatistical Methodsid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleMetode Bootstrap untuk SAE dengan Respon Binom Terinflasi Angka Nol dalam Pendugaan Kuadrat Tengah Galat Proporsi Pengangguran di Bogor.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpenduga sae zibid
dc.subject.keywordgalat bakuid
dc.subject.keywordbootstrapid
dc.subject.keywordparametrikid
dc.subject.keywordnonparametrikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record