Konektivitas Ekonomi DAS Ciliwung terhadap Sumberdaya Perikanan Tangkap Teluk Jakarta
View/ Open
Date
2018Author
Aini, Nur
Kusumastano, Tridoyo
Adrianto, Luky
Sadelie, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Konektivitas ekonomi DAS Ciliwung terhadap sumberdaya perikanan
tangkap Teluk Jakarta bertujuan untuk (1) Memetakan aktivitas ekonomi DAS
Ciliwung; (2) Menganalisis nilai ekonomi DAS Ciliwung; (3) Mengkaji nilai
ekonomi sumberdaya perikanan di Teluk Jakarta sebagai akibat dari aktivitas
ekonomi di DAS Ciliwung dan (4) Merumuskan konektivitas model ekonomi
DAS Ciliwung yang berimplikasi terhadap sumberdaya perikanan tangkap Teluk
Jakarta.
Metode yang digunakan adalah metode survei. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Metode
pengambilan sampel menggunakan metode Multi-Stage Sampling. Jenis data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder.
Sumber data primer didapat dari stakeholder yang terkait dengan DAS Ciliwung
dan perairan Teluk Jakarta, baik secara individual maupun institusi. Metode
pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan lapangan, wawancara,
diskusi dan kuesioner. Sumber data sekunder diperoleh dengan melakukan kajian
literatur dan studi pustaka yang relevan mengenai DAS Ciliwung dan sumberdaya
perikanan tangkap Teluk Jakarta.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis penggunaan
lahan, analisis valuasi ekonomi sumberdaya DAS, bioekonomi sumberdaya
perikanan tangkap dan analisis sistem dinamik. Analisis nilai ekonomi DAS
Ciliwung menggunakan Use Value dan Non Use Value. Pendekatan use value
menggunakan pendekatan nilai tambah produksi yaitu PDRB. Sedangkan Non-
Use Value keberadaan DAS Ciliwung menggunakan pendekatan CVM dengan
cara menghitung nilai WTP. Analisis bioekonomi perikanan tangkap Teluk
Jakarta menggunakan pendekatan bioekonomi. Analisis pemodelan ekonomi
spasial DAS Ciliwung terhadap sumberdaya perikanan tangkap Teluk Jakarta
menggunakan sistem dinamik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
(software) ITHINK ® Ver. 6.01 dari High Performance System (2000).
Aktivitas perekonomian di DAS Ciliwung Hulu, Tengah dan Hilir
didominasi oleh sektor tersier. Aktivitas perekonomian di DAS Ciliwung
mencakup pertanian, penambangan pasar kali, industri pengolahan, listrik, gas, air
bersih dan konstruksi. Total nilai ekonomi DAS Ciliwung Hulu per tahun adalah
Rp13.119.812,00; Tengah Rp5.545.528,00 dan Hilir Rp1.118.310.546,00 .
Rerata depresiasi sumberdaya perikanan demersal per tahun di Teluk Jakarta
adalah Rp50.090.218,00 atau terjadi peningkatan kerusakan sebesar 98,3%.
Hasil analisis sistem dinamik menunjukkan bahwa konektivitas antar sub
sistem lingkungan, sosial dan ekonomi yang tergambar dalam pendapatan per
kapita penduduk di DAS Ciliwung Hulu pada tahun penelitian adalah
Rp23.000.000,00 per tahun, meningkat 113% pada tahun ke 30, DAS Ciliwung
Tengah Rp21.000.000,00 per tahun, meningkat 105%, DAS Ciliwung Hilir
Rp188.000.000,00 per tahun; meningkat 104%. Secara dinamik hasil tersebut
menunjukkan peningkatan pendapatan per kapita tertinggi pada DAS Ciliwung
Hulu. Artinya dengan kondisi lingkungan yang tidak tercemar dan petumbuhan
4
penduduk yang rendah, pendapatan perkapita sebagai salah satu indikator
kesejahteraan akan semakin baik. Pendapatan per kapita nelayan perikanan
demersal di Teluk Jakarta meningkat secara hiperbola, pada tahun penelitian
Rp17.000.000,00 per tahun, meningkat sampai tahun ke 9 dan 10 yaitu
Rp73.000.000,00, kemudian menurun hingga Rp31.000.000,00 pada tahun ke-30.
Konektivitas peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah Hulu, Tengah dan Hilir
berpengaruh terhadap keberlanjutan sumberdaya perikanan tangkap dan
pendapatan nelayan di Teluk Jakarta. Dengan demikian apabila kondisi
lingkungan dan sosial, DAS-Teluk Jakarta tetap terjaga seperti simulasi pada
tahun 9 dan 10, maka kondisi sumberdaya perikanan tangkap dan pendapatan
nelayan dalam kondisi yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini, agar aktivitas dan konektivitas ekonomi
regional DAS Ciliwung optimal, serta memberikan dampak negatif minimal
terhadap sustainabilitas sumberdaya perikanan tangkap Teluk Jakarta, maka
kebijakan pengelolaan angka pertumbuhan penduduk di Hulu, Tengah, Hilir perlu
dikendalikan dan konversi tutupan hutan primer di Hulu tidak lebih 30 %.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]