Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhdin
dc.contributor.advisorSuhendang, Endang
dc.contributor.authorYandi, Wahyu Nazri
dc.date.accessioned2019-05-27T06:25:46Z
dc.date.available2019-05-27T06:25:46Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97745
dc.description.abstractPengelolaan hutan rakyat bersifat individual sesuai keputusan pemilik lahan dan belum memiliki metode pengelolaan yang baku. Karakteristik hutan rakyat memiliki keragaman yang tinggi pada tingkat pemilik lahan. Pengembangan hutan rakyat pada tingkat pemilik lahan merupakan suatu pekerjaan yang berat mengingat tingginya keragaman pada hutan rakyat, namun perlu dikembangkan oleh berbagai pihak karena memiliki peranan yang besar secara ekonomi, ekologi, dan sosial. Kelestarian hutan rakyat dapat dilihat dari struktur tegakannya. Struktur tegakan hutan yang diharapkan memenuhi syarat bagi tercapainya kelestarian adalah lebih kurang menyerupai hutan normal. Keadaan hutan normal dalam penelitian ini dicirikan oleh jumlah pohon yang cukup banyak dan menyebar secara proporsional sesuai kenaikan kelas diameternya dan jumlah penebangan yang kurang lebih sama setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan luas hutan rakyat pada tingkat pemilik lahan sebagai satuan terkecil pengelolaan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran dan model struktur tegakan horizontal untuk setiap satuan kepemilikan lahan hutan serta menyusun metode pengaturan hasil untuk setiap satuan kepemilikan lahan hutan rakyat. Informasi mengenai tegakan hutan rakyat di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin diperoleh secara eksploratif dan metode pengaturan hasil dianalisis menggunakan metode deskriptif. Struktur tegakan di semua hutan rakyat menggunakan persamaan eksponensial negatif. Metode pengaturan hasil dilakukan dengan cara memodifikasi metode pengaturan hasil Karminarsih (2012). Bagian yang dimodifikasi adalah persen kematian tegakan dan jatah tebang tahunan yang dapat disesuaikan dengan keputusan setiap petani. Struktur tegakan eksponensial negatif pada hutan rakyat diperoleh nilai konstanta “k” berkisar antara 39.71 sampai 2318.99 dan nilai konstanta “a” diperoleh berkisar -1.58 sampai 0.01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur tegakan setiap pemilik lahan hutan bervariasi. metode pengaturan hasil mampu memberikan hasil yang konsisten setiap tahunnya setelah mencapai kondisi stabil. Metode pengaturan hasil dapat digunakan oleh pemilik hutan rakyat sesuai keputusan tebang dan kondisi lahannya masing-masing untuk mencapai hutan rakyat yang lestari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForest Managementid
dc.subject.ddcCommunity Forestid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleMetode Pengaturan Hasil berdasarkan Jumlah Pohon dalam Pengelolaan Hutan Rakyat pada Tingkat Pemilik Lahanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordeksponensial negatifid
dc.subject.keywordkelas diameterid
dc.subject.keywordpengelolaan hutanid
dc.subject.keywordpersen kematianid
dc.subject.keywordstruktur tegakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record