Show simple item record

dc.contributor.advisorHakim, Dedi Budiman
dc.contributor.advisoranti Noviantianti
dc.contributor.authorHadi, Sulistyo
dc.date.accessioned2019-05-27T03:47:03Z
dc.date.available2019-05-27T03:47:03Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97690
dc.description.abstractKopi merupakan komoditas ekspor unggulan di Indonesia dan berkontribusi besar terhadap ekspor kopi nasional. Indonesia merupakan eksportir kopi terbesar keempat didunia dan memiliki keunggulan komparatif. Hal ini menjadi pertanyaan, bagaimana daya saing kopi Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara pengekspor kopi lainnya seperti Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Keterkaitan pasar kopi Indonesia dengan pasar kopi negara-negara importir di dunia menyebabkan adanya transmisi harga dan threshold dari transmisi harga diantara kedua pasar, sehingga fluktuasi harga yang terjadi di pasar kopi negara importir akan berbeda dengan pasar kopi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1) daya saing kopi Indonesia dibandingkan dengan negara eksportir kopi utama (Brazil, Vietnam, Kolombia) di pasar importir utama (Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Italia, dan Malaysia), (2) transmisi harga antara harga ekspor kopi di pasar Indonesia dengan harga kopi di pasar importir utama (Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Italia, dan Malaysia), (3) estimasi nilai ambang batas dari transmisi harga antara harga kopi Indonesia dengan harga kopi di pasar importir utama (Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Italia, dan Malaysia). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deret waktu bulanan dari Januari 2006 hingga Desember 2017. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah CMSA (Constant Market Share Analysis) untuk menganalisis daya saing kopi Indonesia dibandingkan dengan negara pengekspor kopi utama, AECM (Asymetric Error Correction Model) untuk menganalisis transmisi harga ekspor kopi di pasar Indonesia dengan pasar importir utama, dan threshold cointegration untuk mengestimasi nilai ambang batas. Berdasarkan hasil CMSA (Constant Market Share Analysis) menunjukkan bahwa kopi Indonesia lebih kompetitif daripada kopi Brazil, Vietnam, dan Kolombia dalam parameter efek komposisi dan distribusi pasar, tetapi kopi Indonesia kurang kompetitif dalam parameter daya saing dibandingkan kopi Brazil dan Vietnam. Mengacu kepada model asimetri, transmisi antara harga kopi Indonesia dan harga kopi di negara importir (Amerika Serikat, Jepang, Italia, dan Malaysia) bersifat asimetris. Model threshold memperlihatkan bahwa hubungan harga yang terjadi non linier, dilihat berdasarkan keberadaan dari nilai threshold. Estimasi nilai threshold transmisi harga antara pasar kopi Indonesia dengan pasar kopi negara-negara importir utama, Amerika Serikat sebesar 0.9, Jerman -0.6, Jepang sebesar 0.04, Italia sebesar 0.2, dan Malaysia sebesar -0.4. Oleh karena itu, perlu selalu memperhatikan dinamika pergerakan fluktuasi harga di pasar dunia agar harga kopi Indonesia tidak mengalami penurunan yang ekstrim.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcExportid
dc.subject.ddc2017id
dc.titleDaya Saing dan Threshold Transmisi Harga Kopi Indonesia di Pasar Importir Utamaid
dc.subject.keywordCMSAid
dc.subject.keyworddaya saingid
dc.subject.keywordekspor kopiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record