| dc.description.abstract | Jintan hitam (Nigella sativa L.) merupakan tanaman obat yang berasal dari
daerah Asia Barat dan Mediterania yang beriklim sub-tropis. Berbagai penelitian
menunjukkan jintan hitam yang ditanam di Indonesia mampu bereproduksi dan
menyelesaikan siklusnya secara lengkap. Penggunaan pupuk anorganik yang
masih tinggi menjadi kendala pengembangan jintan hitam di Indonesia. Inokulasi
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) adalah salah satu solusi alternatif untuk
mengembangkan jintan hitam di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari dan mendapatkan genus FMA dari berbagai aksesi jintan hitam yang
ditanam di Indonesia dan juga mendapatkan kombinasi terbaik antara berbagai
sumber FMA dan pupuk N, P terhadap pertumbuhan, produksi, dan kadar
timokuinon serta timol jintan hitam.
Percobaan lapang telah dilakukan pada bulan September 2017 dan
dilanjutkan kembali pada bulan April – September 2018 di Kebun Pecobaan Pasir
Sarongge, Cianjur dan Percobaan laboratorium dilakukan pada bulan Oktober-
Desember 2017 dan dilanjutkan kembali pada bulan September – Desember 2018.
Analisis Aspek biokimia dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan IPB. Analisis jumlah spora dan kolonisasi FMA dilakukan di
Laboratorium Teknologi Mikoriza dan Kualitas Bibit Departemen Silvikultur IPB.
Percobaan pertama ada 72 sampel tanah dan akar dari enam aksesi jintan hitam.
Percobaan kedua, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor.
Faktor 1 yaitu, berbagai inokulum mikoriza arbuskula, yang terdiri kontrol,
inokulum dari rizosfer jintan hitam, Inokulum FMA koleksi SEAMEO
BIOTROP, inokulum FMA koleksi Pusat Pengembangan Sumberdaya Hayati dan
Bioteknologi (PPSHB). Faktor kedua yaitu pemupukan N dan P yang terdiri dari:
kontrol, dosis anjuran, ¾ dosis anjuran, ½ dosis anjuran, ¼ dosis anjuran. Peubah
yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bakal
bunga, jumlah bunga, jumlah kapsul, bobot biji pertanaman, bobot 100 biji,
jumlah kapsul hampa, estimasi produksi, berat akar segar, berat tajuk segar, berat
akar kering, berat tajuk kering, volume akar, jumlah spora FMA, kolonisasi FMA,
kadar timokuinon dan kadar timol.
Hasil percobaan pertama menunjukkan FMA dapat berasosiasi denga jintan
hitam, yang ditandai dengan ditemukan kolonisasi dan ditemukan enam genus
FMA di rizosfer jintan hitam (Glomus, Gigaspora, Acaulospora, Scutellospora,
Dentiscutata, dan Entrophospora). Hasil percobaan kedua menunjukkan inokulasi
FMA asal Biotrop menghasilkan pertumbuhan dan produksi jintan hitam paling
baik. Pengurungan pupuk N, P 75 % tidak menurunkan pertumbuhan dan
produksi jintan hitam. Kombinasi inokulum FMA koleksi Biotrop dan
Pengurangan dosisi pupuk N, P 75 % mampu meningkatkan pertumbuhan,
produksi, dan kadar timokuinon serta timol jintan hitam | id |