Show simple item record

dc.contributor.advisorSyukur, Muhamad
dc.contributor.advisorSobir
dc.contributor.authorYora, Muharama
dc.date.accessioned2019-05-22T03:32:09Z
dc.date.available2019-05-22T03:32:09Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97617
dc.description.abstractOkra mempunyai beragam bentuk dan warna buah. Di Indonesia, budidaya tanaman ini masih tergolong rendah sehingga produksinya juga ikut rendah. Upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan produksi adalah melalui perakitan varietas unggul baru. Perakitan varietas unggul dapat dilakukan dengan pembentukan populasi dasar yang dilanjutkan dengan seleksi. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan utama. Tahapan pertama menggunakan 13 genotipe yang ditanam di Kebun Percobaan Leuwikopo sehingga dapat diperoleh informasi keragaman genetik. Okra mengelompok menjadi tiga cluster dengan nilai cophenhetic distance 0.37 berdasarkan karakter kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dapat membantu dalam pemilihan tetua yang dapat digunakan dalam pembentukan populasi persilangan. Tahapan kedua menggunakan populasi persilangan dibentuk dari enam tetua terpilih sesuai dengan metode Griffing I sehingga terbentuk 30 kombinasi persilangan dari 6 tetua. Populasi yang terbentuk dapat digunakan untuk menduga parameter genetik, daya gabung, heterosis dan keragaan hibrida. Parameter genetik dapat diketahui melalui metode Hayman. Nilai daya gabung umum dan daya gabung khusus hanya dapat diketahui dengan metode Griffing saja. Heterosis dan keragaan hibrida dapat diketahui dari kombinasi persilangan. Keseluruhan data penelitian dianalisis menggunakan software SAS 9.0, R, AGD-R, META-R, dan PBSTAT. Hasil dari pelaksanaan tahapan kedua ini menerangkan bahwa penampilan karakter dapat dipengaruhi oleh aksi gen aditif dan non aditif. Pengaruh aksi gen aditif lebih berperan pada karakter umur berbunga dan jumlah daun. Pada karakter lainnya pengaruh aksi gen dominan yang lebih berperan terhadap penampilan. Penampilan setiap karakter juga dipengaruhi oleh satu gen pengendali kecuali pada karakter diameter buah dikendalikan oleh dua gen. Pengaruh aksi gen aditif pada karakter juga akan mempengaruhi nilai heritabilitas dalam arti luas dan heritabilitas dalam arti sempit. Pengaruh DGU dan DGK secara umum berbeda nyata pada setiap karakter kecuali pada karakter umur berbunga pengaruh DGK tidak berbeda nyata. Dalam upaya peningkatan produksi genotipe PB01Nai dapat direkomendasikan sebagai tetua untuk perakitan varietas galur murni karena memiliki DGU tertinggi pada karakter bobot buah per tanaman, jumlah buah dan diameter batang. Hibrida yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut adalah D x B, D x E, B x F, C x E, F x E, A x F, dan C x D.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant Biotechnologyid
dc.subject.ddcDialel Crossingid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePendugaan Parameter Genetik dan Evaluasi Daya Gabung Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) melalui Persilangan Dialel.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordaksi gen,id
dc.subject.keywordriffingid
dc.subject.keywordhaymanid
dc.subject.keywordhibridid
dc.subject.keywordkorelasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record