Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorKrisnamurthi, Bayu
dc.contributor.authorBukifan, Melkisedik
dc.date.accessioned2019-05-21T06:14:58Z
dc.date.available2019-05-21T06:14:58Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97610
dc.description.abstractProvinsi Nusa Tengara Timur adalah salah satu provinsi yang menjadi sentra populasi sapi potong atau sapi Bali. Populasi sapi Bali selama lima tahun terakhir (2012-2016) untuk memenuhi kebutuhan populasi secara nasional sebesar 5,76 persen dari total rata-rata 862.832 ekor per 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya saing sapi Bali, pengaruh kebijakan pemerintah terhadap daya saing sapi Bali dan merumuskan kebijakan untuk meningkatkan daya saing sapi bali di kabupaten Kupang. Analisis dan pengolahan data dengan metode Policy Analysis Matrix (PAM). Penelitian ini dilaksanaknan di desa Ponain kecamatan Amarasi dan desa Merbaun kecamatan Amarasi Barat kabupaten Kupang.. Berdasarkan hasil analisis secara privat usaha penggemukan sapi bali menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 20,14 juta per periode per 5 ekor sapi. Secara sosial, yaitu sebesar Rp. 5,82 juta. Dan terdapat divergensi sebesar Rp. 14,32 juta. Hasil analisis PCR 0.28 dan DRC 0.77, ini artinya bahwa usaha penggemukan sapi bali di kabupaten Kupang memiliki daya saing. Secara keseluruhan pengaruh kebijakan terhadap input-output usaha sapi bali di kabupaten Kupang mampu mendukung daya saing usaha sapi Bali di kabupaten Kupang. Hal ini ditunjukan dengan nilai transfer bersih adalah sebesar Rp. 14.32 juta , nilai EPC (Effectife Protection Coefficient) sebesar 1.09, PC (Profitability Protection Coeficien) sebesar 3.46 dan nilai SRP (Subsidy Ratio to Produsen) sebesar 0.30 Hasil analisis sesitivitas terhadap keuntungan usaha sapi bali menunjukan bahwa; (1) apabila harga sapi bali bakalan (input) naik 25 persen maka keuntungan secara privat sebesar Rp 14,85 juta dan keuntungan sosial sebesar - Rp.2,46 juta, (2) apabila terjadi kenaikan harga pada output maka keuntungan secara privat menjadi Rp. 25,34 juta dan keuntungan sosial sebesar Rp. 8,02 juta, (3) apabila harga BBM naik 5 persen maka keuntungan secara privat sebesar Rp. 20,12 juta dan kentungan sosial Rp. 2,80 juta. Selain itu juga analisis sensitivitas dapat dilakukan untuk mengetahui skenario perubahan harga input maupun harga output pada indikator daya saing yang menunjukan bahwa; (1) apabila harga jual sapi bakalan meningkat 10 persen maka nilai DRC 0.65 dan PCR 0.23, (2) Jika harga beli sapi Bali bakalan meningkat sebesar 25 persen maka nilai PCR sebesar 0,34 dan DRC 0.97, (3) apabila kenaikan harga bahan bakar minyak sebesar 5 persen maka nilai PCR 0.28 dan DRC 0.78.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcBali Cattleid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcKupang-Nusa Tenggara Timurid
dc.titleAnalisis Daya Saing Sapi Bali di Kabupaten Kupangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPeternak Sapi Baliid
dc.subject.keywordDaya Saingid
dc.subject.keywordPolicy Analysis Matrix (PAM)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record