dc.description.abstract | Ke‟te Kesu merupakan salah satu contoh pemukiman tradisional tertua yang ada di Toraja dan telah masuk ke dalam tentative list world heritage oleh UNESCO pada tahun 2009. Dengan adanya penetapan sebagai tentative listworld heritage maka jumlah wisatawan yang berkunjung meningkat, sehingga dibutuhkan pengelolaan yang tepat agar pengaruh negatif dari kegiatan pariwisata tidak merusak kondisi lanskap budaya yang ada di kawasan desa adat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik lanskap budaya yang ada di Desa Adat Ke‟te‟ Kesu, menganalisis potensi dan kendala yang dapat mempengaruhi keberlanjutan lanskap budaya, serta memberikan rekomendasi terkait pengelolaan untuk pelestarian lanskap budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dan analisis spasial untuk mengindentifikasi karakteristik kawasan Desa Adat Ke‟te‟ Kesu dan analisis SWOT untuk menganalisis potensi dan kelemahan yang mempengaruhi keberlanjutan lanskap budaya di Desa Adat Ke‟te‟ Kesu. Kawasan Desa Adat Ke‟te‟ Kesu merupakan kawasan pemukiman suku Toraja yang sangat menyesuaikan kondisi alam Toraja dan dipengaruhi oleh kepercayaan leluhur yaitu aluk to dolo yang berarti kepercayaan nenek moyang. Potensi yang mempengaruhi keberlanjutan lanskap budaya adalah tradisi budaya yang masih terjaga, penggunaan tanaman lokal dan keberadaan bangunan adat serta situs arkeologi yang dilindungi undang-undang. Sedangkan kelemahan kawasan berupa penambahan elemen yang tidak sesuai karakter lanskap budaya yang ada di dalam kawasan serta rendahnya pemahaman masyarakat dan pengunjung tentang pentingnya pelestarian lanskap budaya di kawasan desa adat. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah integrasi kegiatan pelestarian dan wisata budaya baik di dalam maupun di sekitar kawasan Desa Adat Ke‟te‟ Kesu, paket wisata budaya dan atraksi budaya serta penambahan fasilitas pendukung, penguatan lembaga adat dan aspek legal serta sosialiasi kepada masyarakat. | id |