Revisi Marga Desmos Lour. (Annonaceae) di Borneo
View/ Open
Date
2019Author
Nikmah, Isna Arofatun
Chikmawati, Tatik
Rugayah
Rifai, Mien Achmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Desmos merupakan anggota dari suku Annonaceae, yang dicirikan oleh bunga berdaun mahkota enam yang tersusun dalam dua lingkaran dan buahnya berbentuk tasbih. Di beberapa negara di Asia, Desmos banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian mengenai Desmos di Borneo masih terbatas pada penelaahan jenis serta perubahan nama, sedangkan penelitian mengenai peninjauan status berdasarkan bukti morfologi, anatomi, dan palinologi belum pernah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau status taksonomi Desmos di Borneo berdasarkan data morfologi yang dilengkapi dengan anatomi dan palinologi.
Penelitian ini didasarkan pada data morfologi, anatomi, dan polen dari 73 spesimen herbarium yang disimpan di Herbarium Bogoriense (BO) LIPI Cibinong; Herbarium Wanariset (WAN) Samboja, Kalimantan Timur; Herbarium Singapura (SING); Herbarium Sandakan (SAN), Sabah; Herbarium virtual di Naturalis Herbarium (L), Leiden, serta menggunakan koleksi tumbuhan hidup di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Pengamatan morfologi mengikuti metode standar untuk revisi dengan mengamati 80 ciri morfologi vegetatif dan generatif yang mengacu penelitian sebelumnya. Pembuatan sayatan paradermal daun abaksial dan adaksial dilakukan dengan metode Dilcher. Pengataman morfologi butir polen dilakukan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Peta persebaran jenis dianalisis menggunakan software QGIS. Data morfologi dianalisis secara deskriptif, dibuat kunci identifikasi dan dianalisis hubungan kekerabatan berdasarkan kesamaan ciri morfologi, anatomi, dan butir serbuk sari.
Lima jenis dan satu varietas Desmos ditemukan di Borneo, yang terdiri atas empat jenis yang telah dilaporkan sebelumnya, yaitu Desmos acutus (Teijsm. & Binn.) I.M.Turner, Desmos chinensis Lour., Desmos dunalii (Wall. ex Hook.f. & Thomson) Saff.; Desmos subbiglandulosus (Miq.) Merr. yang sebelumnya diidentifikasi sebagai Desmos dumosus (Roxb.) Saff., dan satu jenis termasuk rekaman baru, yaitu Desmos elegans (Thwaites) Saff., serta satu varietas yang akan diusulkan menjadi varietas baru, Desmos acutus var. longistipitatus. Kelima jenis tersebut dibedakan menurut ciri bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, kerapatan indumentum pada permukaan abaksial, ibu tulang daun serta tangkai daun, menonjol tidaknya venasi sekunder pada permukaan abaksial daun, posisi bunga, panjang tangkai bunga, jumlah braktea pada tangkai bunga, ukuran dan bentuk daun mahkota, bentuk penghubung ruang sari, bentuk kepala putik, indumentum bakal buah, serta ada tidaknya sisa kelopak pada buah.
Data sayatan paradermal anatomi daun Desmos menunjukkan bahwa jenis-jenis Desmos yang ditemukan di Borneo memiliki variasi pada lekukan dinding antiklinal epidermis adaksial. Pola lekukan dinding antiklinal pada epidermis berpola melekuk (D. acutus, D. chinensis, D. dunalii, D. subbiglandulosus), dan meliuk (D. elegans). Pengamatan paradermal daun juga menunjukkan adanya kristal yang tersebar di permukaan abaksial dan adaksial daun. Ukuran dan letak kristal dapat menjadi pembeda antar jenis Desmos di Borneo. Desmos Borneo
memiliki ukuran kristal abaksial yang lebih kecil daripada kristal pada bagian adaksial. Kristal Desmos umumnya terletak di dalam epidermis tetapi ada pula yang di dalam vakuola di dalam epidermis. Kristal tersebar hanya di beberapa sel epidermis (tidak semua sel memiliki kristal).
Berbeda dengan hasil anatomi paradermal daun, butir serbuk sari semua jenis Desmos memiliki bentuk yang sama yaitu bentuk monad, spheroidal, dan ornamentasi eksin seperti duri dengan panjang sekitar 5 μm. Ciri ini dapat dijadikan ciri penting untuk mengenali Desmos.
Desmos dapat ditemukan di seluruh wilayah Borneo yaitu Brunei, Kalimantan, Sabah, dan Sarawak. Desmos dapat tumbuh di pinggiran sungai, perbukitan, pertambangan, pegunungan, hutan primer, hutan sekunder, hutan rawa, hutan bersungai dan di pinggir jalan. Persebaran Desmos paling tinggi terdapat di Sabah. Jenis Desmos yang memiliki kelimpahan yang tinggi yaitu D. chinensis dan D. subbiglandulosus.
Lima jenis Desmos Borneo dikelompokkan yang dilakukan menggunakan 21 ciri morfologi (vegetatif dan generatif) dan empat ciri anatomi paradermal daun memisahkan Desmos menjadi dua kelompok utama berdasarkan ciri kerapatan indumentum abaksial daun, indumentum ibu tulang daun abaksial, indumentum ibu tulang daun adaksial, menonjol tidaknya venasi sekunder abaksial, serta tipe venasi tersier. Kelompok I terdiri atas D. acutus, D. dunalii, dan D. elegans, sedangkan kelompok II terdiri atas D. chinensis dan D. subbiglandulosus.