Show simple item record

dc.contributor.advisorM.A Chozin
dc.contributor.advisorGuntoro, Dwi
dc.contributor.authorNuryana, Ferdhi Isnan
dc.date.accessioned2019-05-18T07:21:38Z
dc.date.available2019-05-18T07:21:38Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97445
dc.description.abstractTeki (Cyperus rotundus L.) merupakan gulma yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan aktif bioherbisida. Senyawa dalam umbi teki yang memiliki sifat alelopatik dalam umbi teki dari golongan sesquiterpen yaitu α-cyperone dan nootkatone. Analisis senyawa α-cyperone dan nootkatone pada umbi teki telah banyak dilakukan pada teki yang berasal dari daerah subtropika namun masih sedikit dari daerah tropika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh senyawa α-cyperone dan nootkatone yang terkandung dalam bagian umbi teki (umbi utuh, daging umbi dan kulit umbi) terhadap penghambatan perkecambahan tanaman dari golongan daun lebar dan rumput sebagai bahan aktif bioherbisida. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh surfaktan dalam meningkatkan penghambatan terhadap perkecambahan dua jenis tanaman uji. Penelitian dilakukan mulai Februari – September 2018 di Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka - LPPM IPB dan Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Benih - Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta IPB. Percobaan analisis kandungan α-cyperone dan nootkatone dilakukan dengan perlakuan faktor tunggal yaitu bagian umbi teki (umbi utuh, daging umbi dan kulit umbi). Bioassay dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama yaitu sumber senyawa alelopatik (ekstrak umbi utuh, daging umbi dan kulit umbi, senyawa α-cyperone dan nootkatone). Faktor kedua yaitu konsentrasi (kontrol air, kontrol air+surfaktan, 200 ppm+surfaktan, 2 000 ppm+surfaktan, 20 000 ppm+surfaktan), dengan tiga ulangan. Pengujian pengaruh surfaktan dilakukan dengan rancangan lingkungan acak lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama yaitu penggunaan surfaktan (dengan dan tanpa surfaktan) sedangkan faktor kedua adalah sumber senyawa alelopatik (ekstrak umbi teki, tepung umbi teki dan senyawa α-cyperone), dengan tiga ulangan. Hasil dari analisis High-Performance Liquid Chromatography menunjukkan bahwa kandungan tertinggi α-cyperone adalah pada daging umbi yaitu 1.074%, setelah itu umbi utuh dengan kandungan 0.736% dan paling kecil pada kulit umbi yaitu 0.202%. Senyawa nootkatone tidak terdeteksi pada analisis HPLC ini. Umbi utuh dan daging umbi memiliki penghambatan yang tinggi terhadap perkecambahan tanaman uji dibandingkan dengan kulit umbi dan senyawa α-cyperone. Penambahan surfaktan untuk senyawa α-cyperone terhadap padi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata sedangkan terhadap selada terdapat peningkatan keefektifan mencapai 31%. Maserat umbi teki tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap padi dan selada dengan penambahan surfaktan, namun untuk tepung umbi teki berpengaruh nyata pada tanaman uji selada (meningkatkan keefektifan sebesar 43%).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcBioherbicidesid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Kandungan α-Cyperone dan Nootkatone dalam Umbi Teki (Cyperus rotundus L.) sebagai Senyawa Aktif Bioherbisida Pra-Tumbuhid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordalelopatiid
dc.subject.keywordbioassayid
dc.subject.keywordHPLCid
dc.subject.keywordsesquiterpenid
dc.subject.keywordsurfaktanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record