Show simple item record

dc.contributor.authorKholis, Muhammad Ridwan
dc.date.accessioned2010-04-30T01:51:43Z
dc.date.available2010-04-30T01:51:43Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9743
dc.description.abstractKeterpurukan perekonomian Indonesia memunculkan peningkatan masalah kemiskinan dan pengangguran. Dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan ini telah mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial dan politik. Sektor pertanian dan UKM/usaha sektor informal mampu bertahan di masa terjadinya krisis moneter. Dampak krisis ekonomi dialami pula oleh pelaku usaha sektor informal di Kelurahan Campaka. Kajian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui dan memahami permasalahan dan potensi usaha sektor informal ditinjau dari perspektif pelaku usaha sektor informal di Kelurahan Campaka, (2) Mengetahui keterkaitan aspirasi pelaku usaha sektor informal dengan program-program pemberdayaan usaha sektor informal yang pernah ada, (3) Menganalisis faktor penghambat dalam upaya pemberdayaan usaha sektor informal, (4) Menyusun pemecahan masalah dalam pemberdayaan usaha sektor informal. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah (1) Observasi, (2) Diskusi kelompok, (3) Wawancara, (4) Pengisian kuesioner analisis SWOT. Penyusunan program pemberdayaan usaha sektor informal dilakukan dengan tahaptahap 1) Pemahaman dan pengungkapan masalah, 2)) Kerangka Penyusunan Program sebagai kerangka dasar penyusunan suatu program yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat. Program pemberdayaan usaha sektor informal memiliki tujuan umum untuk 1) Mengembangkan kemampuan pelaku usaha sektor informal untuk mencapai peningkatan taraf pendapatan dan kemajuan usaha secara berkesinambungan; dan tujuan khusus untuk 1) Meningkatkan akses terhadap sumber daya, 2) Meningkatkan akses terhadap pemasaran, 3) Mengembangkan pengorganisasian diri pelaku usaha sektor informal dan pengembangan jejaring usaha. Strategi yang dilakukan dalam pemberdayaan usaha sektor informal dirancang melalui penggunaan metode analisis SWOT. Tahapan penggunaan analisis SWOT dalam kajian ini antara lain (1) Penetapan stakeholder utama. (2) Identifikasi SWOT melalui perumusan faktor internal dan eksternal sehingga diperoleh empat strategi (SO, ST, WO, WT) yang digambarkan kedalam matriks analisis SWOT. Pemilihan strategi dikembangkan dari empat strategi tersebut dan strategi terpilih dijabarkan kembali ke dalam bentuk rencana tindakan (action plan) berupa program dan kerangka pelaksanaan program. Program dan kerangka pelaksanaan program terpilih dirancang dalam kerangka Jaringan Informasi Usaha Sektor Informal. Program pemberdayaan usaha sektor informal yang telah disusun perlu ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait. Pemberian rekomendasi dilakukan melalui mekanisme pelaksanaan rekomendasi dengan tahapan-tahapan antara lain 1) Pendataan ulang para pelaku usaha sektor informal di setiap RT di Kelurahan Campaka oleh LPM Kelurahan Campaka bekerja sama dengan Ketua-ketua RT, 2) Penyampaian data pelaku usaha sektor informal kepada setiap Ketua RT, Ketua RW, Lurah, Camat, Dinas Koperasi dan UKM, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kota Bandung, 3) Jaringan Informasi Usaha Sektor Informal tingkat Kelurahan melakukan pembentukan jaringan informasi dengan pihak Pemerintah Kota Bandung khususnya dengan Dinas Koperasi dan UKM, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kota Bandung, LSM, dan pihak swasta (KADIN, pengusaha lokal),.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural Institute)
dc.titlePemberdayaan Usaha Sektor Informal Di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung Provinsi Jawa Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record