View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Histopatologi Otot Dada Ayam Sentul Yang Memiliki Antibodi Maternal Anti-Myostatin.

      Thumbnail
      View/Open
      Full Text (7.685Mb)
      Date
      2019
      Author
      Ponnuthurai, Gowri Gayathri
      Winarsih, Wiwin
      Murtini, Sri
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Myostatin (MSTN) atau growth and differentiation factor-8, merupakan regulator negatif pertumbuhan otot. Hilangnya fungsi MSTN dapat menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia pada otot ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui histopatologi otot dada ayam sentul yang memiliki maternal antibodi antimyostatin. Induk betina sebanyak 38 ekor dan 13 ekor jantan dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan (CON) , kelompok yang disuntik dengan Keyhole Limpet Hemocyanin (KLH) dosis 1 mg/ ekor (KLH) dan kelompok yang disuntik dengan protein myostatin yang dikonjugasi dengan KLH dosis 1 mg/ekor (MST). Penyuntikan dilakukan saat ayam umur 6 bulan dan penyuntikan diulang 2 kali dengan interval masing- masing 3 minggu, rute penyuntikan intramuskular. Masing-masing kelompok indukan betina dikandangkan dengan indukan jantan. Telur yang dihasilkan selama periode bertelur diteteskan sehingga diperoleh anak ayam. Anak ayam dikelompokkan sesuai kelompok indukannya yaitu kelompok CON, KLH dan MST serta dipelihara hingga umur 12 minggu. Anak ayam dari masing-masing kelompok pada umur 12 minggu dipotong dan diambil otot dadanya. Otot dada atas dan bawah dibuat sediaan histologi dengan pewarnaan Hematoksilin - Eosin. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anak ayam asal induk yang disuntik protein myostatin memiliki diameter serabut otot lebih besar secara signifikan dibandingkan anak ayam dari induk yang tidak diberi perlakuan maupun disuntik KLH. Hasil tersebut menunjukkan bahwa anak ayam yang memiliki antibodi maternal anti-myostatin memiliki otot dada dengan diameter yang lebih besar. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan antibodi maternal anti myostatin pada anak ayam dapat menghambat kerja protein myostatin sehingga menyebabkan otot dada anak ayam tersebut mengalami hipertropi.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97315
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository