Show simple item record

dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh
dc.contributor.advisorPurwakusuma, Wahyu
dc.contributor.authorAlfiani, Baiq Putri
dc.date.accessioned2019-05-13T07:29:41Z
dc.date.available2019-05-13T07:29:41Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97306
dc.description.abstractPerbedaan penggunaan lahan dan jenis vegetasi yang ditanam akan menyebabkan perbedaan sifat fisika tanah, sehingga akan mempengaruhi kemampuan tanah dalam meresapkan air. Kemampuan tanah meloloskan air dapat diketahui dari laju infiltrasinya. Penelitian untuk mengkaji sifat fisika tanah dan laju infiltrasi tanah, menganalisis kaitan sifat fisika tanah dengan laju infiltrasinya serta menentukan model infiltrasi dilakukan pada berbagai penggunaan lahan. Penetapan tekstur tanah, bobot jenis partikel, dan bobot isi dilakukan masingmasing dengan metode pipet, piknometer, dan gravimetri. Distribusi ukuran pori dilakukan dengan alat Pressure Plate Apparatus, dan kadar karbon organik tanah diukur dengan metode Walkley and Black. Laju infiltrasi diukur menggunakan Double Ring Infiltrometer. Pengolahan data sifat fisika tanah dan kapasitas infiltrasi berdasarkan rancangan acak kelompok. Analisis korelasi dan uji t dilakukan untuk membandingkan laju infiltrasi lapang dengan hasil prediksi model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisika dan kapasitas infiltrasi di keempat penggunan lahan berbeda. Hasil pengukuran lapang menunjukkan bahwa penggunaan lahan hutan sekunder memiliki kapasitas infiltrasi nyata lebih tinggi (28cm/jam) dibandingkan dengan lahan diberakan (20 cm/jam), kelapa sawit (17 cm/jam) dan lahan karet (12cm/jam). Tingginya kapasitas infiltrasi pada hutan sekunder dikarenakan sifat fisika tanah yang baik yaitu bobot isi yang rendah (1.09 g/ ), bahan organik yang tinggi (4.93%), kadar klei yang lebih rendah (69.44%), tingginya ruang pori total tanah (57.19%), pori drainase sangat cepat (6.21%) dan pori drainase cepat (5.48%) yang lebih tinggi dibanding ketiga pengunaan lahan lainnya. Sifat fisika tanah yang baik tersebut menyebabkan tanah akan semakin mudah untuk meloloskan air sehingga kapasitas infiltrasinya tinggi. Hasil analisis korelasi dan uji t menunjukkan bahwa model Horton lebih sesuai diaplikasikan untuk memprediksi laju infiltrasi tanah.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcInfiltrationid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Sifat Fisika Tanah dan Laju Infiltrasi pada Berbagai Penggunaan Lahan.id
dc.subject.keywordlaju infiltrasiid
dc.subject.keywordmodel laju infiltrasiid
dc.subject.keywordpenggunaan lahanid
dc.subject.keywordsifat fisika tanahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record