Show simple item record

dc.contributor.advisorPuspaningsih, Nining
dc.contributor.advisorKuncahyo, Budi
dc.contributor.authorWitno
dc.date.accessioned2019-05-03T01:20:21Z
dc.date.available2019-05-03T01:20:21Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97165
dc.description.abstractPT.Vale Indonesia merupakan salah satu perusahan tambang nikel yang telah melakukan kegiatan revegetasi sejak tahun 1988. Total lahan yang telah direvegetasi hingga akhir tahun 2017 mencapai luas 3953.24 ha dari total 5508.13 ha lahan tambang yang telah terbuka. Revegetasi lahan bertujuan untuk mengendalikan kesimbangan lingkungan dan erosi tanah akibat pembukaan wilayah hutan. Berdasarkan pada aspek biodiversitas, tutupan dan stratifikasi tajuk serta kualitas lahan dapat menunjukkan keberhasilan kegiatan revegetasi di areal bekas tambang. Selain itu, keberhasilan revegetasi dalam mendukung kestabilan lingkungan sekitar dapat dinilai dari kandungan biomassa sebagai salah satu indikator produktivitas hutan. Biomassa merupakan komponen bahan organik yang terkandung dalam struktur pohon yang dipengaruhi oleh faktor umur, jenis vegetasi, kesuburan tanah dan kerapatan jenis. Revegetasi lahan pada areal bekas tambang PTVI, yang dilakukan sejak tahun 1988 hingga tahun 2017 telah mengalami perkembangan yang cukup baik, tetapi belum diketahui tingkat kandungan biomassa karbon. Besarnya kandungan biomassa dapat dilihat dari umur pohon dan kondisi tempat tumbuh. Sehingga, pendugaan kandungan biomassa di areal revegetasi bekas tambang perlu dilakukan. Selain itu, pengetahuan tentang pola sebaran spasial biomassa di areal revegetasi sangat penting untuk diketahui karena dapat membantu dalam mengambil keputusan tentang perencanaan pengelolaan areal revegetasi bekas tambang. Penelitian tentang biomassa di areal revegetasi sangat mungkin dilakukan dalam upaya mendukung pemerintah dalam mengembalikan keseimbangan lingkungan hutan pasca tambang. Pendugaan biomassa dapat menjadi indikator dalam penilaian keberhasilan revegetasi di areal bekas tambang. Dengan mengetahui kandungan biomassa karbon pada areal revegetasi, memudahkan untuk mengetahui jumlah serapan karbon di areal revegetasi dalam mendukung kestabilan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan di areal revegetasi bekas tambang nikel PT.Vale Indonesia yang terletak di Sorowako Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Januari sampai Maret 2018. Dengan menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu metode terestris atau turun langsung kelapangan dan metode penginderaan jauh. Penggabungan dua metode ini akan memudahkan dalam pengambilan data sekaligus memperoleh keakuratan data lapangan. Pengumpulan data lapangan berupa data biomassa yang bersumber dari data diameter pohon, pancang dan tiang. Selain itu, juga mengambil data biomassa dari serasah, tumbuhan bawah dan nekromassa. Data lapangan kemudian diolah untuk membangun model pendugaan biomassa di areal revegetasi bekas tambang nikel menggunakan software Minitab 17. Sedangkan untuk metode penginderaan jauh menggunakan citra satelit SPOT 6 tahun 2017 yang diperoleh dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). Pengolahan data citra menggunakan perangkat tools ArcGis 10.4 dan Erdas 2014. Olahan data citra berupa analisis indeks vegetasi yang bersumber dari nilai-nilai piksel citra yang terdapat pada SPOT 6 tahun 2017 dan juga bersumber dari hasil klasifikasi visual citra. Citra SPOT 6 memiliki empat Band yaitu Band 1 (Blue), Band 2 (Green), Band 3(Red) dan Band 4 (NIR). Selain itu, hasil akhir dari penelitian ini adalah pola sebaran spasial biomassa. Metode yang digunakan dalam menentukan pola sebaran spasial biomassa di areal revegetasi bekas tambang nikel yaitu metode nearest neighbor analysis dengan membandingkan jarak dari suatu individu. Nearest neighbor analysis merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk menjelaskan pola persebaran dari titik-titik lokasi dengan menggunakan perhitungan yang mempertimbangkan jarak, jumlah titik lokasi dan luas wilayah. Analisis ini memiliki hasil akhir berupa indeks, dimana Indeks yang dihasilkan memiliki hasil antara 0 sampai lebih dari 1. Ringkasnya dapat dilihat pada formula berikut: NNI < 1 maka pola spasial yang terbentuk adalah clustered NNI = 1 maka pola spasial yang terbentuk adalah random NNI > 1 maka pola spasial yang terbentuk adalah dispered Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model persamaan terbaik untuk menduga kandungan biomassa di areal bekas tambang PTVI yaitu Y=2.59505E-13X12.489 X2 3.645. Variabel bebas dari persamaan yaitu X1 = DVI (Difference Vegetation Index) dan X2= C% (persentase tajuk). Model persamaan ini merupakan model regresi berpangkat dengan nilai simpangan baku sebesar (s) 1.162 dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 70.60%. Pola sebaran spasial biomassa di areal revegetasi bekas tambang ada dua yaitu pola mengelompok (Clustered) pada biomassa K1, K2, K3 dan pola menyebar (Dispersed) pada biomassa K4.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForest Managementid
dc.subject.ddcRevegerationid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSulawesi Selatanid
dc.titleModel Pendugaan dan Pola Sebaran Spasial Biomassa di Areal Revegetasi Bekas Tambang Nikelid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbekas tambangid
dc.subject.keywordrevegetasiid
dc.subject.keywordbiomassaid
dc.subject.keywordsebaran spasialid
dc.subject.keywordmodel regresiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record