dc.description.abstract | Kebutuhan protein dalam makanan penduduk di Asia dipenuhi dari tanaman
sebesar 80% sedangkan di negara berkembang hanya sebesar 40%. Tahu dan
tempe merupakan sumber protein nabati yang penting bagi masyarakat Indonesia.
Tahu dan tempe umumnya terbuat dari kedelai, sementara produksi kedelai dalam
negeri tidak dapat mencukupi kebutuhan sehingga impor terus dilakukan. Perlu
dilakukan upaya untuk menekan impor kedelai salah satunya dengan mencari
kacang indigenous yang potensial untuk substitusi kedelai salah satunya yaitu
kacang tunggak.
Kacang tunggak mempunyai keunggulan produktivitas dapat mencapai 2
ton/ha, toleran terhadap kekeringan dan tanah masam, kandungan vitamin B1
lebih tinggi dari kacang hijau, kandungan lemak lebih rendah dari kedelai,
mengandung asam amino penting berupa lisin, asam asparat dan glutamat akan
tetapi kandungan protein biji kacang tunggak belum setara dengan kandungan
protein kedelai. Kacang tunggak merupakan tanaman menyerbuk sendiri dimana
genotipe yang terbentuk umumnya homozigot sehingga perlu dilakukan upaya
untuk meningkatkan keragaman. Induksi mutasi iradiasi sinar gamma pada kacang
tunggak diharapkan dapat meningkatkan keragaman dan dari keragaman tersebut
dihasilkan genotipe potensial yang dapat dijadikan sebagai sumber plasma nutfah
untuk perakitan varietas unggul baru kacang tunggak.
Penelitian dilaksanakan dalam tiga percobaan. Percobaan satu dilakukan di
kebun PKHT IPB pada bulan Oktober 2017 - Februari 2018. Peneitian dilakukan
menggunakan RKLT yang diulang empat kali. Penelitian dilakukan dengan
iradiasi kacang tunggak genotipe KM4 pada dosis 0; 200; 400; 600 dan 800 Gy
dan dilakukan analisis LD50, kemudian dilakukan iradiasi kembali pada dosis 0;
LD50-100; LD50-50; LD50; LD50+50 dan LD50+100. Pengamatan dilakukan
terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif. Data yang dihasilkan dianalisis ragam
dan uji lanjut DMRT pada taraf 5% menggunakan software SAS dan analisis
kekerabatan menggunakan software PBSTAT CL.
Percobaan dua dilakukan di kebun Percobaan PKHT Pasir Kuda pada bulan
Februari - Mei 2018. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan
Augmented dalam RKLT. Genotipe yang digunakan adalah 90 genotipe uji mutan
putatif M2 dan genotipe KM4 sebagai pembanding. Data yang dipeoleh dianalisis
ragam dan uji lanjut LSD pada taraf 5%, menggunakan software SAS, analisis
kompnen ragam dan heritabilitas menggunakan Microsoft Excel dan kekerabatan
menggunakan software PBSTAT CL.
Percobaan tiga dilakukan di Laboratorium Pengujian Departemen Agronomi
dan Hortikultura IPB pada bulan Juni - Jili 2018. Genotipe yang digunakan adalah
30 genotipe mutan putatif M2 dan genotipe KM4 sebagai pembanding. Analisis
protein biji dilakukan dengan metode Kjeldahl. Data yang dihasilkan dianalisis
ragam dan uji lanjut LSD pada taraf 5% menggunakan software SAS, dilakukan
analisis korelasi dan sidik lintas untuk mengetahui karakter yang dapat digunakan
untuk menduga kandungan protein pada biji menggunakan software R Statistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LD50 kacang tunggak genotipe
KM4 adalah 724.84 Gy. Induksi mutasi iradiasi sinar gamma dapat meningkatkan
keragaman pada karakter tinggi tanaman, lebar tajuk, jumlah cabang, panjang
tangkai, panjang daun, lebar daun, umur berbunga, umur panen, periode panen,
panjang polong, jumlah biji/polong, berat 100 biji, berat biji/tanaman dan
kandungan protein biji kacang tunggak. Kandungan protein pada biji kacang
tunggak dapat diduga melalui karakter tinggi tanaman dan jumlah cabang. | id |