Aktivitas antioksidan ekstrak daun jabon

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan rendemen ekstrak daun jabon (terlarut etanol 100% (E100), 75% (E75), 50% (E50), 25% (E25), dan air (A). Tujuan penelitian selanjutnya adalah menentukan aktivitas antioksidan ekstrak daun jabon tersebut terhadap radikal DPPH dan profil fitokimia berdasarkan analisis kandungan total fenol dan flavonoid serta korelasinya dengan aktivitas antioksidan. Daun jabon yang tergolong tua yang telah dikeringkan dan dibuat serbuk diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut E100, E75, E50, E25, dan A. Ekstrak hasil ekstraksi ditentukan rendemennya, kemudian diuji aktivitas antioksidannya menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) bioautografi dan persentase penangkapan radikal bebas DPPH secara in-vitro. Ekstrak juga dianalisis profil fitokimianya melalui penenuan kadar totalflavonoid dan total fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rendemen hasil ekstraksi daun jabon tertinggi diperoleh dari hasil ekstraksi dengan E50, diikuti dengan E75, E25, A, dan E100 dengan nilai rendemen berturut-turut 23%, 22%, 21%, 18%, dan 13%. Aktivitas antioksidan ekstrak daun jabon terlarut E50 dan A dapat dikategorikan kuat dengan nilai IC50 63 dan 74 μg/mL. Namun, aktivitas antioksidan ekstrak daun jabon terlarut E100, E75, dan E25 tergolong sedang dengan nilai IC50 107, 156, dan 234 μg/mL. Kandungan total flavonoid tertinggi adalah ekstrak A (340 ppm), diikuti oleh E50 (281 ppm), E75 (185 ppm), E100 (172 ppm), dan E25 (59 ppm). Korelasi antara kandungan total flavonoid ekstrak daun jabon dengan aktivitas antioksidannya tinggi (R2=0,83). Kandungan total fenol tertinggi adalah ekstrak A (150 ppm), diikuti oleh E50 (73 ppm), E75 (63 ppm), E25 (58 ppm), dan E100 (52 ppm), tetapi korelasi antara kandungan total fenol ekstrak dengan aktivitas antioksidannya rendah (R2 =0,23). Kandungan kimia yang diduga berperan dalam aktivitas antioksidan pada ekstrak E50 dan A adalah 3α-Dihydrocadambine.