Show simple item record

dc.contributor.advisorSobir
dc.contributor.advisorSyukur, Muhamad
dc.contributor.authorNadila, Dea
dc.date.accessioned2019-04-12T01:31:34Z
dc.date.available2019-04-12T01:31:34Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97060
dc.description.abstractSolanum nigrum L. merupakan sayuran indigenous yang dapat dikembangkan sebagai sayuran alternatif. Hal ini dikarenakan leunca juga bernilai ekonomis dan kaya nutrisi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber mineral dan vitamin serta kandungan tanin yang memiliki banyak manfaat di dunia kesehatan. Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya genetik tanaman yang melimpah, namun informasi keragaman genetik leunca belum diketahui. Kegiatan eksplorasi plasma nutfah leunca dari berbagai agrosistem atau wilayah merupakan langkah awal untuk mengembangkan leunca menjadi sayuran komersial. Potensi genetik plasma nutfah leunca penting untuk diketahui sebagai informasi dasar pengembangaan program pemuliaan tanaman leunca. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang variasi genetik antar aksesi leunca berdasarkan keragaman karakter morfologi dan menganalisis kandungan tanin pada buah secara kuantitatif. Materi genetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 aksesi leunca dengan satu varietas pembanding yakni takokak. Analisis morfologi dilakukan menggunakan rangkuman deskriptor International Plant Genetic Resources Institut (IPGRI 1997) dan Pusat Pengembangan Varietas Tanaman (PPVT 2007) pada terung yang merupakan kerabat dekat leunca. Analisis kuantitatif kandungan tanin pada buah leunca menggunakan metode Lowenthal-Procter. Data morfologi dianalisis kelompok (Cluster Analysis) dan untuk Karakter kuantitatif dan analisis kandungan tanin dianalisis dengan sidik ragam, jika terdapat pengaruh nyata (P>0.05) dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%. Perangkat lunak yang digunakan untuk analysis cluster adalah PBSTAT. Analisis sidik ragam menggunakan perangkat lunak SAS. Pemilihan aksesi leunca potensial berdaya hasil tinggi dan memiliki kriteria kandungan tanin sesuai dengan pemanfaatan dilakukan menggunakan standarisasi Z. Hasil penelitian keragaman morfologi pada 20 aksesi leunca menunjukan keragaman yang rendah dengan tingkat kemiripan 66%. Karakter kualitatif yang berpengaruh dalam pengelompokan adalah tipe tumbuh, bentuk pangkal daun, panjang tangkai daun, posisi tangkai bunga, panjang tandan buah, kekilapan warna kulit buah saat masak, dan motif bintik pada kulit buah masak. Sedangkan pada karakter kuantitatif terdapat variasi pada bobot per buah. Kandungan tanin pada pada buah muda leunca lebih tinggi dari pada buah masak. Kandungan tanin buah leunca yang diuji berkisar antara 0.029-0.075 %. Aksesi leunca yang memiliki karakter produksi tinggi dengan kandungan tanin yang rendah yakni aksesi SN-PK16 (Kuningan), SN-PK20 (Banjarnegara), SN-PK19 (Banjarnegara), dan SN-PK18 (Bogor). Sedangkan aksesi leunca terpilih dengan karakter produksi tinggi dan kandungan tanin tinggi adalah aksesi SN-PK10 (Tasikmalaya) dan SN-PK15 (Kuningan).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant Biotechnologyid
dc.subject.ddcSolanum nigrumid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleVariasi Morfologi Antar Aksesi Leunca (Solanum nigrum L.) dan Analisis Kuantitatif Kandungan Tanin pada Buahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanalisis kelompokid
dc.subject.keywordindigenousid
dc.subject.keywordsayuran alternatifid
dc.subject.keywordPBSTATid
dc.subject.keywordtaninid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record