dc.description.abstract | Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) berperan dalam mempercepat pemerataan
pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan lapangan usaha dan lapangan kerja, meningkatan
pendapatan masyarakat, serta meningkatkan perolehan devisa dan memperkokoh struktur
ekonomi nasional. Seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis menuntut pergeseran
kemampuan UMKM yang tanggap menyiasati perubahan permintaan pasar serta perkembangan
teknologi. Inkubator merupakan lembaga yang memberikan layanan dan insentif untuk
meningkatkan daya saing UKM. Pengelolaan inkubator yang efektif dan efisien perlu didukung
dengan faktor pengelolaan inkubator yang sesuai.
Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi praktek pengelolaan inkubator di Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung Techno Park dan Solo Techno Park, (2)
Mengidentifikasi faktor pengelolaan inkubator dan penetapan prioritas faktor pengelolaan
inkubator, dan (3) Melakukan perbandingan efektivitas pengelolaan inkubator di LIPI, Bandung
Techno Park dan Solo Techno Park. Penelitian dilaksanakan di Cibinong, Bandung dan Solo
pada Bulan Juli hingga November 2016. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara terhadap beberapa narasumber dan
pihak-pihak yang terkait. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Teknik
pengambilan contoh dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah contoh dalam penelitian
ini 16 pakar. Pengolahan dan analisis data melalui studi literatur, wawancara mendalam,
penilaian profil inkubator, Analisis Komponen Utama (AKU) dan Analytic Hierarchy Process
(AHP).
Hasil penelitian merumuskan faktor-faktor kunci dalam pengelolaan inkubator secara
berurutan dari kriteria sumber daya, layanan jasa, sistem seleksi, strategi, tujuan dan
manajemen. LIPI unggul di kriteria Layanan Jasa dan sistem seleksi, sedangkan Solo Techno
Park dan Bandung Techno Park kuat di Tujuan dan Manajemen; Strategi dan sumber daya. LIPI
lemah pada tujuan dan manajemen, sedangkan Solo Techno Park lemah pada strategi dan sistem
seleksi, serta Bandung Techno Park lemah pada sistem seleksi. Kriteria tujuan dan manajemen
memberikan pengaruh kuat sebagai faktor yang mendorong perbaikan dalam pengelolaan
inkubator sedangkan kriteria layanan jasa, merupakan faktor yang memberikan pengaruh
lemah; Dalam penetapan tingkat prioritas pengelolaan inkubator. Pusat Inovasi dan Solo Techno
Park menitikberatkan pada aktivitas strategi, tujuan dan manajemen, Hal berbeda ditemukan
pada Bandung Techno Park, pengelolaan inkubator dititikberatkan pada kriteria strategi dan
layanan jasa; Berdasarkan analisis efektivitas pengelolaan, Bandung Techno Park melakukan
pengelolaan inkubator secara efektif, sedangkan Pusat Inovasi dan Solo Techno Park belum
melakukan pengelolaan yang efektif. | id |