dc.description.abstract | Jalan HBR Motik membutuhkan suatu area yang dapat menyerap polutan dan
mereduksi bising agar tercipta kenyamanan bagi pengguna jalan. Kondisi Jalur
Hijau Jalan HBR Motik yang memiliki luas 31.510,5 m2 terlihat kurang
dimanfaatkan secara optimal. Jalan HBR Motik mengalami kerusakan pada
beberapa titik, serta penurunan kualitas lanskap akibat kurangnya pemeliharaan,
sehingga memerlukan redesain yang mampu meningkatkan kualitas fungsi lanskap
jalur hijau sebagai ruang terbuka hijau. Tujuan penelitian ini adalah (1)
mengidentifikasi kondisi eksisting lanskap Jalan HBR Motik Kota Baru Bandar
Kemayoran, (2) melakukan analisis potensi dan kendala dalam lanskap Jalan HBR
Motik Kota Baru Bandar Kemayoran, (3) membuat konsep dan meredesain lanskap
Jalan HBR Motik Kota Baru Bandar Kemayoran. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan fisik, biofisik dan sosial. Konsep dasar yang sesuai
dengan jalan adalah Green Connector. Green Connector adalah pengembangan
tapak sebagai penghubung dari jalur hijau yang ada di sekitar tapak melalui
penanaman vegetasi yang memberikan kenyamanan dan keamanan untuk
mendukung aktivitas pejalan kaki di atasnya. Green (hijau) sebagai representasi
dari warna alam mampu menggambarkan harmoni (keseimbangan), kesegaran dan
relaksasi. Green dalam konsep ini memberikan makna keselarasan, kenyamanan
dan keseimbangan antar ruang. Konsep ini memanfaatkan peran tapak sebagai
koridor untuk menghubungkan (connecting) tidak hanya alam dengan alam, tapi
juga alam dengan manusia. Konsep desain yang diaplikasikan pada tapak adalah
pengembangan dari konsep dasar Green Connector. Redesain Jalur Hijau Jalan
HBR motik ini menggunakan pola–pola natural dan organik untuk memperkuat
konsep dasar. Natural berarti bersifat alam atau alamiah. Pohon merupakan bagian
dari lanskap alami yang bentukannya menginspirasi pola organik seperti arch,
curvlinear dan dendritic. Bentukan akar yang curvlinier dan indulating
ditransformasikan menjadi bentukan sirkulasi dan pola penanaman sehingga
menambah kesan dan pengalaman yang berbeda kepada pengguna. Kesan ataupun
ambience yang ditampilkan ialah gaya alami dan natural. Penelitian ini
menggunakan analisis lebar jalan, analisis jarak pandang dan analisis kenyamanan.
Pada penelitian ini proses desain mengacu pada Booth (1990), yaitu Research and
Analysis, Design dan Construction Drawings dengan mengaplikasikan elemenelemen
dasar desain lanskap. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rencana konsep,
rencana utama tapak, detail desain tapak (detail rencana penanaman dan detail
rencana pekerasan), serta ilustrasi seperti tampak dan gambar persepektif. | id |