Show simple item record

dc.contributor.advisorSumawinata, Basuki
dc.contributor.advisorDjajakirana, Gunawan
dc.contributor.authorBramaningrum, Cicilia Shantara
dc.date.accessioned2019-03-18T05:47:53Z
dc.date.available2019-03-18T05:47:53Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96919
dc.description.abstractKemarau panjang pada tahun 2014 berdampak kepada kekeringan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, terutama pada lahan kelapa sawit. Kekeringan tersebut menyebabkan penurunan produksi tanaman kelapa sawit, karena tanaman kelapa sawit membutuhkan curah hujan yang merata sepanjang tahun untuk mencapai produksi optimum. Sebagai usaha untuk mengatasi kekeringan tersebut, PT Sawit Asahan Indah membuat beberapa percobaan agar tanah dapat menyimpan air dengan maksimal selama masa kekeringan berlangsung. Percobaan yang dilakukan yaitu kontrol, perlakuan tidak dibajak dalam dengan pemberian kotoran hewan (S0KH), perlakuan bajak dalam dengan pemberian kotoran hewan (S1KH), perlakuan tidak dibajak dalam dengan pemberian asam humat (S0AH), perlakuan bajak dalam dengan pemberian asam humat (S1AH), perlakuan tidak dibajak dalam dengan pemberian tandan kosong (S0TK), dan perlakuan bajak dalam dengan pemberian tandan kosong (S1TK) dengan tiga kali ulangan pada masing-masing percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan bajak dalam dan pemberian kotoran hewan, asam humat, serta tandan kosong terhadap produksi kelapa sawit dan menganalisis kadar hara yang diserap tanaman tiga tahun setelah perlakuan. Analisis kadar hara dilakukan dengan menggunakan metode pengabuan kering. Analisis data produksi menunjukkan bahwa perlakuan bajak dalam dengan pemberian kotoran hewan, asam humat, dan tandan kosong menghasilkan peningkatan produksi tanaman kelapa sawit. Namun peningkatan produksi tersebut hanya berlaku satu tahun setelah pemberian perlakuan dan kembali menurun pada tahun berikutnya. Analisis kadar hara yang dilakukan menunjukkan bahwa kadar hara tanaman pada berbagai perlakuan tidak memiliki perbedaan yang nyata dan masih berada pada batas optimum, kecuali kadar hara K. Kadar hara K pada semua perlakuan tidak berbeda nyata dan jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa penyebab turunnya produksi tanaman kelapa sawit adalah defisiensi unsur K pada tanaman.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcSub Soillingid
dc.titleEvaluasi Pengaruh Bajak Dalam dan Pemberian Bahan Organik terhadap Produksi serta Serapan Hara Tanaman Kelapa Sawitid
dc.subject.keywordasam humatid
dc.subject.keywordkotoran hewanid
dc.subject.keywordtandan kosongid
dc.subject.keywordkadar haraid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record