Manajemen Risiko Penyakit Unggas pada Peternak dan Pedagang Ayam Broiler di Jawa Barat
View/ Open
Date
2018Author
Ismail, Muhammad
Cahyadi, Eko Ruddy
Hardjomidjojo, Hartrisari
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha sektor peternakan mempunyai potensi sangat besar dan berpengaruh
pada kemajuan perekonomian di Indonesia. Ayam broiler merupakan salah satu
komoditas dari sektor petenakan yang menjadi sentra usaha di Indonesia berada di
Jawa Barat. Peran peternak dan pedagang menjadi bagian penting dalam
memitigasi penyebaran penyakit untuk meminimlasir tingkat kematian ayam
broiler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakterisitik
rantai pasok peternak dan pedagang dan menganalisis perilaku peternak dan
pedagang dalam pengendalian penyakit unggas sehingga diketahui pengaruh
rantai pasok pada tingkat kematian ayam broiler.
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan survei dan wawancara
dengan menggunakan istrumen kuesioner di Kabupaten Ciamis, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara bertahap (multistage sampling) dimana pemilihan
kabupaten dan lokasi kecamatan dilakukan secara sengaja (purposive). Dan
penetuan responden yang digunakan secara radom sampling. Metode pengolahan
data menggunakan analisis deskriptif, Value Chain Mapping, analisis persepsi dan
perilaku peternak dan pedagang, dan analisis regresi linier berganda.
Penelitian ini menghasilkan bahwa karakteristik peternak di Kabupaten
Ciamis, Tasikmalaya, Sukabumi dan Subang dapat dilihat berdasarkan jenis
kegiatan usahanya yang terdiri dari peternakan maklun, mandiri,
kemitraan/kontrak harga, dan perusahaan. Untuk pedagang terdapat dua jenis
pedagang, yaitu pedagang pengumpul dan broker. Berdasarkan analisis jaringan
distribusi terdapat perbedaan diantaranya banyak pelaku rantai pasok, pola
kegiatan usaha, aktor yang terlibat. Dalam pengendalian penyakit, perilaku
peternak melakukan tindakan yang terdiri dari memisahkan ayam, mengobati
ayam, menjual semua ayam dan memusnahkan ayam yang sakit. Peternak dari
keempat kabupaten melakukan tindakan yang berbeda-beda. Dari hasil, sebagian
besar peternak melakukan tindakan dengan memisahkan ayam yang terinfeksi
dengan ayam yang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit ke semua ayam.
Sedangkan perilaku pedagang dalam pengendalian penyakit adalah sebagian besar
pedagang akan memusnahkan ayam yang terjangkit dengan risiko kerugian
ditanggung sendiri. Pengetahuan pedagang terhadap gejala flu burung menjadi
dasar mitigasi penyakit. Dari kriteria gejala flu burung yang ada, peningkatan
kematian secara mendadak menjadi gejala yang paling sering diketahui. Hasil uji
regresi diperoleh tiga faktor signifikan yang mempengaruhi tingkat kematian
ayam broiler, diantaranya jarak, jumlah pembelian ayam per bulan, dan
pengetahuan pedagang pada gejala flu burung.
Collections
- MT - Economic and Management [2892]