Show simple item record

dc.contributor.advisorSarma, Ma'mun
dc.contributor.advisorNajib, Mukhamad
dc.contributor.authorMartha, Lalita Paraduhita
dc.date.accessioned2019-02-11T04:26:06Z
dc.date.available2019-02-11T04:26:06Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96857
dc.description.abstractKonsumsi susu segar per kapita per tahun pada 2014 naik dari 0.104 liter menjadi 0.156 liter dibandingkan tahun sebelumnya. Kebutuhan susu dalam negeri yang terus meningkat masih dipenuhi dengan melakukan impor dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena jumlah produksi susu sapi nasional masih belum mencukupi kebutuhan susu dalam negeri. Salah satu alternatif pemenuhannya yaitu dengan menambah pasokan dari ternak lainnya seperti kambing perah. Bogor merupakan daerah potensial untuk pengembangan usaha peternakan kambing perah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji sikap, perilaku dan pola konsumsi masyarakat Bogor terhadap susu kambing; 2) menganalisis potensi usaha susu kambing di Bogor dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternalnya; dan 3) menyusun strategi pengembangan usaha susu kambing di Bogor. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai November 2016 melalui wawancara menggunakan alat bantu kuesioner dengan pendekatan Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Responden berjumlah 100 orang, 50 orang yang pernah mengonsumsi susu kambing dan 50 lainnya yang belum pernah. Responden untuk SWOT berjumlah 9 orang dan AHP sebanyak 7 orang. Responden tersebut terdiri dari akademisi, peternak kambing perah di Kabupaten Bogor, agen/penjual susu kambing di Bogor, serta dinas peternakan kota dan kabupaten. Penelitian diawali dengan menganalisis sikap masyarakat Bogor terhadap susu kambing, kemudian menganalisis faktor internal dan eksternal pada usaha susu kambing menggunakan SWOT. Selanjutnya dilakukan AHP untuk memberikan peringkat strategi pengembangan susu kambing di Kota dan Kabupaten Bogor. Faktor internal usaha susu kambing di Kota dan Kabupaten Bogor memiliki total skor sebesar 2.617, sedangkan faktor eksternal nya memiliki total skor sebesar 3.010. Penggabungan kedua matriks tersebut menempatkan usaha susu kambing berada di sel II, yaitu sel tumbuh dan membangun (grow and build). Rekomendasi prioritas strategi pengembangan susu kambing berdasarkan hasil AHP adalah menjadikan pengembangan susu kambing sebagai bagian dari road map pemerintah dalam upaya mengoptimalkan potensi Kota dan Kabupaten Bogor (S6); mendorong kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan menjaga kesehatan dengan mengedukasi masyarakat luas tentang kebaikan mengonsumsi susu kambing, serta komponen gizi yang terkandung dalam susu kambing dan manfaatnya (S2); menggencarkan promosi kandungan nutrisi susu kambing beserta manfaat mengonsumsinya dalam berbagai bentuk, seperti brosur dan iklan, baik melalui media cetak (koran) maupun elektronik (TV, radio, iklan di internet) (S3); jaminan keamanan usaha dari pemerintah untuk peternak agar tetap berproduksi tanpa takut merugi (S5); meningkatkan peran asosiasi atau himpunan peternak kambing perah guna meningkatkan posisi tawar peternak kambing perah (S7); dukungan pemerintah bagi peternak dalam mendapatkan izin edar produk (S1); mendirikan GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) untuk menampung dan menyalurkan susu kambing dari peternak (S4).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.subject.ddcStrategyid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor Jawa Baratid
dc.titleStrategi Pengembangan Susu Kambing di Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAHPid
dc.subject.keywordmanajemen strategisid
dc.subject.keywordperilaku konsumenid
dc.subject.keywordsusu kambingid
dc.subject.keywordSWOTid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record