Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Budi
dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.authorAndriansyah
dc.date.accessioned2019-02-11T02:23:51Z
dc.date.available2019-02-11T02:23:51Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96845
dc.description.abstractBeras merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan konsumsi beras di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Pertumbuhan konsumsi kearah positif terjadi pada konsumsi beras pada periode tahun 2005-2009 dari sebelumnya minus 32% menjadi minus 5% pada periode tahu 2010-2013. Oleh karenanya, kementerian pertanian melakukan perencanaan strategis tahun 2015-2019 yaitu dengan meningkatkan produksi dan swasembada beras (Kementerian Pertanian, 2015). Banyak keluarga petani yang menggantungkan hidupnya pada kegiatan usahataninya. Namun kebutuhan manusia untuk memiliki tempat tinggal yang layak sehingga petani harus mengalih fungsikan lahan yang dimilikinya. Kecamatan Leuwiliang banyak mengalami perubahan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi non pertanian seperti alih fungsi lahan yang diperuntukkan pembangunan perumahan, pusat perbelanjaan, sarana kesehatan, sarana transportasi, dan lain-lain. Berdasarkan data dari BPS (2014) dilihat berdasarkan data dari Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Penutupan Lahan Berdasarkan SK 718 tahun 2014) pada tahun 2010-2015 di Kecamatan Leuwiliang terjadi perubahan penutupan lahan sawah menjadi pemukiman seluas 701 Ha. Faktor sosial ekonomi seringkali dihadapi oleh petani dalam mempengaruhi keputusan yang dimilikinya. Petani seringkali dihadapkan untuk memiliki keputusan menjual lahan yang dimiliki karena adanya faktor kebutuhan ekonomi rumah tangga petani dan besarnya biaya risiko yang di alami oleh petani. Tujuan pada penelitian ini adalah: (1) Menganalisis karakteristik petani dalam keputusan penjualan lahan petani padi sawah, (2) Menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh pada keputusan penjualan lahan petani padi sawah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Leuwiliang-Kabupaten Bogor. Pemilihan Daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan mengambil empat desa yang diduga laju alih funsi lahannya tinggi yaitu Desa Leuwiliang, Desa Karehkel, Desa Cibeber I, dan Desa Leuwimekar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala rumah tangga petani padi sawah yang memiliki lahan usahatani padi sawah seluas 0,1 Ha atau lebih. Menurut Data BP3K tahun 2016 jumlah kepala rumah tangga petani padi sawah yang memiliki luas lahan usahatani padi sawah sebanyak 305 petani padi sawah. Pengambilan sampel menggunakan Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling). Ada sebanyak 173 responden yang diteliti menggunakan metode analisis deskriptif pada karakteristik petani, dan analisis regresi logistik biner. Karakteristik faktor sosial yaitu terdiri dari umur, pengalaman berusahatani, pendidikan formal, pendidikan non formal, jumlah tanggungan keluarga, status kepemilikan lahan, status usahatani, lokasi usahatani dari pemukiman, lokasi usahatani dari pasar, dan luas lahan usahatani. Karakteristik faktor ekonomi yaitu terdiri dari biaya usahatani, penerimaan luar usahatani, pengeluaran rumah tangga, pendapatan perluas lahan. Hasil regresi logistik biner pada faktor sosial secara parsial pada variabel pendidikan formal dengan nilai p value sebesar 0,087 dengan taraf kesalahan 0,1 atau pada taraf kepercayaan 90% secara negatif berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani untuk menjual lahan usahatani dan variabel luas lahan dengan nilai p value sebesar 0,045 dengan taraf kesalahan 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95% secara positif berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani untuk menjual lahan usahatani padi sawah yang dimiliki. Pada faktor ekonomi yaitu variabel biaya usahatani dengan nilai p value sebesar 0,012 dengan taraf kesalahan 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95% secara positif berpengaruh signifikan trhadap keputusan petani untuk menjual lahan usahatani, dan pada variabel penerimaan luar usahatani dengan nilai p value sebesar 0,000 dengan taraf kesalahan 0,01 atau pada taraf kepercayaan 99% secara positif berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani untuk menjual lahan usahatani yang dimiliki, dan pada variabel pendapatan usahatani per luas lahan dengan nilai p value sebesar 0,003 dengan taraf kesalahan 0,01 atau pada taraf kepercayaan 99% secara negatif berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani untuk menjual lahan usahatani padi sawah yang dimiliki. Pada faktor sosial dan faktor ekonomi secara simultan pada variabel biaya usahatani memiliki nilai p value sebesar 0,063 pada taraf kesalahan 0,1 atau pada taraf kepercayaan sebesar 90% secara positif berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani untuk menjual lahan usahatani. Sedangkan pada analisis secara simultan variabel pendapatan per luas lahan usahatani memiliki nilai p value sebesar 0,045 pada taraf kesalahan 0,05 atau pada taraf kepercayaan sebesar 95% secara negatif berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani untuk menjual lahan usahatani. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada variabel-variabel tersebut berpengaruh pada keputusan petani untuk menjual lahan usahatani yang dimiliki.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.subject.ddcDecision Makingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Keputusan Petani Padi Sawah Untuk Menjual Atau Mempertahankan Lahan Usahataniid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordFaktor Sosialid
dc.subject.keywordFaktor Ekonomiid
dc.subject.keywordKeputusan Petaniid
dc.subject.keywordMempertahankan Lahanid
dc.subject.keywordPadi Sawahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record