dc.description.abstract | Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor usaha
yang memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Salah satu UMKM yang memiliki potensi untuk berdaya saing adalah UMKM
pangan di Kota Bandung. Untuk menciptakan UMKM pangan yang mampu
berdaya saing dengan produk pangan lain, maka harus mampu menjaga kualitas
dari berbagai aspek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
karakteristik UMKM pangan di Kota Bandung, menganalisis pengaruh faktor
internal dan faktor eksternal terhadap daya saing, dan merumuskan strategi
pengembangan UMKM pangan berdaya saing.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada 30 UMKM
pangan dan wawancara dengan pakar UMKM pangan di Kota Bandung berjumlah
5 orang. Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung pada bulan Juni 2016.
Pemilihan responden dan pakar UMKM pangan menggunakan teknik purposive
sampling. Metode pengolahan data menggunakan analisis perumusan strategi
yang terdiri dari analisis faktor internal dan eksternal, analisis matriks internal
eksternal, analisis Strength Weaknesses Opportunies Threats (SWOT), dan
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Berdasarkan survey yang dilakukan, UMKM pangan di Kota Bandung
memiliki beberapa karakteristik, yaitu rata-rata perempuan dengan usia 41-50
tahun, dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan rata-rata
omset penjualannya berkisar Rp.1.000.000-10.000.000. Faktor internal yang
terdiri dari kekuatan dan kelemahan dengan skor tertinggi adalah mutu produk
telah sesuai harapan konsumen dan teknologi produksi yang digunakan masih
sederhana. Faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman yang
mempunyai skor tertinggi adalah meningkatnya pelanggan baru dan adanya
loyalitas pelanggan serta fluktuasi harga bahan baku. Dari faktor internal dan
eksternal diperoleh enam alternatif strategi pada analisis SWOT, yaitu
meningkatkan mutu dan variasi produk untuk menarik minat pelanggan baru;
menggunakan kemajuan teknologi dan bahan baku untuk meningkatkan produksi
serta memperluas pasar; meningkatkan kemampuan SDM, memanfaatkan asosiasi
dan dukungan pemerintah untuk memperluas pasar prdouk; memaksimalkan
bahan baku dan kemajuan teknologi untuk memproduksi produk UMKM yang
khas; menjaga mutu produk dan mepertahankan nilai brand untuk menghadapi
persaingan usaha sejenis serta mencari produsen untuk mencapai kestabilan
pasokanbahan baku dan meningkatkan pengetahuan SDM sehingga dapat
menciptakan produk UMKM yang khas. Hasil analisis QSPM diperoleh prioritas
strategi yaitu meningkatkan kemampuan SDM, memanfaatkan asosiasi dan
dukungan pemerintah untuk memperluas pasar produk (skor 6.433). | id |