dc.description.abstract | Kebutuhan daging sapi di Indonesia semakin meningkat dan tidak sebanding dengan peningkatan populasi sapi nasional. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan populasi sapi potong. Optimalisasi efisiensi reproduksi melalui perbaikan manajemen reproduksi dan manajemen pemeliharaan dapat menjadi salah satu upaya peningkatan populasi. PT. Lembu Jantan Perkasa (LJP) merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang penggemukan dan budidaya sapi Brahman Cross secara intensif dan telah cukup berhasil dalam pelaksanannya. Maka dari itu, penting untuk mengevaluasi efisiensi reproduksi di LJP, serta mempelajari manajemen reproduksi dan manajemen pemeliharaan yang diterapkan untuk menjadi input bagi peternakan sapi potong di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengolah data breeding berupa 1073 catatan pelayanan dari database hasil program budidaya tahun 2013-2017 menggunakan program MS. Excel dan pengamatan lapang terhadap manajemen pemeliharaan dan reproduksi sapi Brahman Cross. Data dihitung berdasarkan rumus perhitungan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil rata-rata service per conception (S/C), conception rate (CR), pregnancy rate (PR), calving rate, calving interval (CI), dan days open (DO) secara berurutan adalah 1,26; 67,4%;86,6%;78,4%;13,8 bulan; dan 120 hari. Nilai S/C, CR, PR, dan calving rate berada diatas standar, sedangkan nilai CI dan DO masih belum optimal. Dapat disimpulkan bahwa program budidaya di LJP memiliki efisiensi reproduksi yang baik. | id |