Show simple item record

dc.contributor.advisorIndriyati, Lilik Tri
dc.contributor.advisorWidyastuti, Rahayu
dc.contributor.authorSitepu, Giftso Yasosi
dc.date.accessioned2019-02-04T02:51:52Z
dc.date.available2019-02-04T02:51:52Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96664
dc.description.abstractAplikasi bakteri endofit serta bahan organik dari kotoran ayam dan tanaman Azolla sp. dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk pertanian organik khususnya dalam budidaya tanaman tomat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh jenis bahan organik, isolat bakteri endofit, dan kombinasinya terhadap sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tomat organik, dan kadar hara N-total, P-total, K-total tanaman pada Regosol dan Latosol dari Dramaga. Percobaan dilakukan dalam dua set percobaan pada dua jenis tanah, yaitu Regosol dan Latosol dari Dramaga, Kabupaten Bogor. Metode penelitian percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu jenis bahan organik yang terdiri dari: Azolla sp. + pupuk kandang ayam (B1) dan Azolla sp.+ pupuk kandang ayam dengan campuran sekam padi (B2); isolat bakteri endofit, yang terdiri dari: tanpa isolat (I0), isolat rba-24 (I1), isolat rdp-1 (I2), dan isolat rdt-10 (I3). Bibit tomat dibesarkan di persemaian selama tiga minggu, kemudian dipindahkan ke polibag berisi tanah setara 8 kg BKM yang telah diberi bahan organik sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Pupuk kandang diberikan setara dengan 31 ton ha-1 (0.94 kg polibag-1), Azolla sp. setara dengan 1.8 ton ha-1 (54 g polibag-1). Isolat bakteri endofit pemfiksasi N2 dalam bentuk pupuk hayati diberi 15 g tanaman-1 yang diaplikasikan sekali saat perendaman benih dan tiga kali dengan cara penyiraman pada pangkal batang dengan interval dua minggu. Variabel pertumbuhan tanaman yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot buah tomat per tanaman, bobot kering bagian atas tanaman, dan bobot kering akar. Analisis sifat kimia tanah setelah panen dilakukan dengan mengukur kandungan N-NH4+, N-NO3-, N-tersedia total, P-tersedia, dan Kdd. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada Regosol perlakuan tunggal B1 memiliki kandungan N-NH4+, N-NO3-, N-tersedia total, P-tersedia, dan Kdd setelah panen lebih rendah dibandingkan B2, kadar N-total, P-total, K-total tanaman, pertumbuhan, dan produksi tomat pada perlakuan B1 lebih tinggi dibandingkan dengan B2, sedangkan pada Latosol, perlakuan B1 menunjukkan kandungan N-NH4+, N-NO3-, N-tersedia total, dan Kdd lebih rendah dibandingkan B2, namun P-tersedia, kadar N-total, P-total, K-total tanaman, pertumbuhan, dan produksi tomat pada perlakuan B1 lebih rendah dibandingkan B2. Perlakuan isolat secara tunggal maupun perlakuan kombinasi bahan organik dengan isolat mampu meningkatkan kadar N-NH4+, N-NO3-, N-tersedia total, P-tersedia, dan Kdd setelah panen, kadar N-total, P-total, K-total tanaman, pertumbuhan, dan produksi tomat baik pada Regosol, maupun Latosol dibandingkan dengan tanpa isolat (I0). Perlakuan tunggal isolat I1, I2 dan I3 maupun yang dikombinasikan dengan B1 atau B2 menunjukkan ketahanan terhadap penyakit bercak cokelat daun lebih baik dibandingkan dengan perlakuan I0. Secara umum pertumbuhan dan produksi tomat pada Regosol lebih baik daripada Latosol.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcSoil Structureid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePerbaikan Produksi Tomat Organik dengan Bahan Organik dan Bakteri Endofit pada Regosol dan Latosol Dramagaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPupuk kandang ayamid
dc.subject.keywordAzolla sp.id
dc.subject.keywordbakteri endofitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record