Aplikasi Ekstrak Adas dan Kitosan untuk Pengendalian Cendawan Patogen Terbawa Benih Padi (Oryza sativa L.).
View/ Open
Date
2018Author
Sakinah, Nur Azizah
Soekarno, Bonny Poernomo Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan benih padi dalam sistem budidaya padi sering mengalami
permasalahan, salah satunya adalah kesehatan benih padi. Berbagai jenis padi
irigasi, rawa, dan gogo (darat) dapat terinfeksi dan terinfestasi patogen penyebab
penyakit. Perlakuan pada benih padi terbukti efisien dalam mengurangi jumlah
kejadian penyakit akibat patogen yang terbawa benih. Pengujian yang akan
dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan benih (seed coating)
pada benih padi menggunakan ekstrak adas, kitosan, dan fungisida selama
penyimpanan. Uji blotter dilakukan untuk mengetahui persentase infeksi
cendawan patogen terbawa benih padi varietas Inpari 32, Inpara 9, dan Inpago 12.
Hasil bloter test menunjukkan Fusarium moniliforme memiliki persentase infeksi
tertinggi pada masing-masing varietas. Cendawan yang dominan menginfeksi
dijadikan cendawan uji in vitro ekstrak adas dan kitosan. Uji in vitro dilakukan
dengan aplikasi ekstrak adas dan kitosan pada media PDA untuk mengetahui daya
hambat ekstrak adas dan kitosan terhadap F. moniliforme. Hasil pengujian
menunjukkan, ekstrak adas tidak mampu menghambat pertumbuhan koloni
F.moniliforme pada semua taraf konsentrasi, namun kitosan 1%, dan kitosan 0.5%
mampu menghambat secara signifikan pertumbuhan koloni F. moniliforme
sebesar 95.0% dan 65.4% setelah 12 hari perlakuan. Pada uji in vivo dilakukan
aplikasi kitosan 1% dan 0.5% pada benih padi dengan tahapan perendaman benih
dalam larutan kitosan, pengeringan benih, dan penyimpanan benih selama 0, 1, 2
minggu. Hasil pengujian in vivo menunjukkan kitosan mampu menekan tingkat
infeksi F. moniliforme pada benih padi Inpari 32 sebesar 32.7% setelah benih
disimpan dua minggu.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]