Evaluasi Alokasi Sumber Daya Air berdasarkan Pendekatan Supply-Demand (Studi Kasus: Purwakarta – Indonesia).
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan sosio-ekonomi
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah kebutuhan air tiap sektor pengguna
air di suatu wilayah, termasuk Kabupaten Purwakarta. Kabupaten Purwakarta
merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan sumber dan suplai air yang
berasal dari Waduk Jatiluhur. Peningkatan kebutuhan air yang terjadi di
Kabupaten Purwakarta tidak diikuti dengan peningkatan ketersediaan dan suplai
air dari Waduk Jatiluhur. Oleh karena itu, alokasi air memiliki peran penting
untuk pengelolaan sumber daya air berkelanjutan di wilayah tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk mengalokasikan air ke tiga sektor pengguna air utama, yaitu
sektor domestik, industri, dan pertanian, berdasarkan pendekatan supply-demand
menggunakan aplikasi WEAP (Water Evaluation and Planning). Alokasi air
dilakukan dengan menggunakan skenario alokasi tanpa prioritas di antara
pengguna air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air di Kabupaten
Purwakarta pada tahun 2014 adalah sebesar 395.09 juta m3/tahun, 33.24 juta
m3/tahun, dan 5.47 juta m3/tahun untuk sektor pertanian, domestik, dan industri.
Alokasi air untuk sektor pertanian adalah sebesar 91% dari total alokasi air di
Kabupaten Purwakarta. Alokasi air untuk sektor pertanian merupakan alokasi air
tertinggi diantara sektor pengguna air lainnya. Sektor kedua adalah sektor
domestik dengan alokasi air sebesar 8% dari total alokasi air di Kabupaten
Purwakarta. Sektor ketiga adalah sektor industri dengan alokasi air sebesar 1%
dari total alokasi air di Kabupaten Purwakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa aplikasi WEAP dapat digunakan sebagai alat untuk
mendukung alokasi air dalam rangka pengelolaan air berkelanjutan dalam periode
saat ini dan masa yang akan datang.