| dc.description.abstract | Cempaka merupakan jenis lokal penghasil kayu yang digunakan sebagai bahan
utama pembuatan rumah adat Suku Toraja, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Kendala yang dihadapi dalam pengembangan cempaka adalah benih bersifat rekalsitran,
bibit rentan terhadap penyakit daun, dan pertumbuhannya lambat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan usaha untuk mengendalikan penyakit dan memperoleh bibit berkualitas dengan
menggunakan cuka kayu (wood vinegar). Cuka kayu hasil destilasi pembakaran kayu
dapat diaplikasikan pada tanaman kehutanan sebagai pupuk organik dan fungisida nabati.
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh cuka kayu pada konsentrasi yang
berbeda terhadap pertumbuhan bibit cempaka dan intensitas serangan penyakit. Penelitian
ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yaitu perlakuan penambahan
konsentrasi cuka kayu 0% (P0), 0.5% (P1), 1% (P2) dan 1.5% (P3) pada bibit cempaka.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan cuka kayu 1.5% (P3)
dapat memacu pertumbuhan bibit cempaka dibandingkan kontrol (P0). Penambahan cuka
kayu 1.5% (P3) pada media tumbuh menghasilkan indeks mutu bibit (IMB) cempaka
terbaik dengan nilai IMB 30 poin, sedangkan hasil yang terendah mendapatkan nilai IMB
3 poin pada perlakuan kontrol. Selain itu, penambahan cuka kayu pada bibit cempaka
mampu menghambat penyebaran serangan penyakit bercak daun. Kategori intensitas
serangan (IS) termasuk sangat ringan. | id |
