dc.description.abstract | Gunung Agung (3043 mdpl), yang merupakan gunung tertinggi di pulau Bali,
merupakan tujuan yang menarik bagi wisatawan lokal dan asing. Banyak umat Hindu
dari Bali dan daerah lain mendaki gunung ini dengan tujuan keagamaan. Karakteristik
yang beragam di sepanjang jalur pendakian dapat menempatkan pengunjung pada
beberapa risiko. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
potensi bahaya yang ada untuk menyusun rekomendasi manajemen bahaya.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Mei 2018 melalui wawancara dan studi
pustaka. Metode analisis risiko dari United Nations Environment Programme (UNEP)
dan National Patient Safety Agency (NPSA) digunakan untuk menganalisis potensi
bahaya. Potensi bahaya fisik yang teridentifikasi meliputi kelerengan, kabut gunung,
angin kencang, suhu rendah, tanah longsor, dan aktivitas vulkanik, sementara pohon
mati atau tumbang dan monyet ekor panjang diidentifikasi sebagai potensi bahaya
biologi. Potensi bahaya aktivitas manusia muncul dari empat kegiatan yang sering
diabaikan oleh pengunjung. Pengunjung harus dilibatkan dalam manajemen bahaya.
Kesadaran dan kemampuan mereka untuk mengatasi risiko perlu ditingkatkan sebagai
salah satu upaya preventif. Pengelola perlu menyusun skenario evakuasi serta sistem
evakuasi dan penyelamatan sebagai tindakan represif. | id |