Gambaran Histopatologi Organ Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Ekstrak Teripang oler (Holothuria atra) Selama 90 Hari.
View/ Open
Date
2018Author
Habibullah, Usamah
Estuningsih, Sri
Esfandiari, Anita
Metadata
Show full item recordAbstract
Teripang adalah salah satu hewan laut yang terkenal sebagai hidangan dan
juga digunakan sebagai bahan baku obat. Penelitian ini bertujuan menguji efek
ekstrak teripang oler yang diberikan pada hewan coba tikus putih, melalui
evaluasi gambaran histopatologi organ ginjal. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok
sesuai dengan 6 jenis dosis bertingkat ekstrak teripang yang diberikan secara
peroral. Dosis yang diuji pada tikus adalah 25 mg/kgBB (kelompok B), 50
mg/kgBB (kelompok C), 100 mg/kgBB (kelompok D), 200 mg/kgBB (kelompok
E), dan 400 mg/kgBB (kelompok F) serta kelompok kontrol yang diberi aquadest
1 ml setiap ekor tikus (kelompok A). Tikus diberi ekstrak kasar teripang oler
(crude extract) Holothuria atra secara per-oral selama 90 hari. Setelah pemberian
ekstrak teripang, tikus dieuthanasi dan nekropsi untuk pengambilan sampel organ
ginjal. Jaringan ginjal selanjutnya dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan
hematoksilin eosin. Hasil menunjukkan pemberian ekstrak teripang pada tikus
putih tidak menyebabkan perubahan histologi pada sel tubulus maupun sel
glomerulus yang signifikan pada kelompok A, B, C, dan D. Terjadi perubahan
pada kelompok E dan F berupa degenerasi hidropik dan nekrosis. Pemberian
ekstrak kasar teripang oler secara oral kepada tikus putih (Rattus norvegicus)
selama 90 hari berpotensi untuk dimanfaatkan jika diberikan dengan dosis 25
mg/kgBB sampai dengan 100 mg/kgBB.
