Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprayudi, Muhammad Agus
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.advisorJunior, Muhammad Zairin
dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.authorRakhmawati
dc.date.accessioned2019-01-17T07:21:15Z
dc.date.available2019-01-17T07:21:15Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96022
dc.description.abstractIntensifikasi budidaya ikan nila merah menuntut peningkatan jumlah pakan dan kepadatan, hal ini berdampak pada peningkatan limbah budidaya. Sementara rendahnya efisiensi protein turut menyebabkan peningkatan ekskresi amoniak di lingkungan perairan. Hal ini dapat menyebabkan ikan stres, pertumbuhan lambat dan imunitas tubuh berkurang, bahkan menyebabkan kematian ikan. Solusi diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah suplementasi kromium dalam pakan. Kromium (Cr) adalah trace element esensial yang mempunyai peran utama dalam interaksi antara insulin dan reseptor sel yang hadir bersama sebagai senyawa komplek yang disebut glucose tolerance factor (GTF) yang dapat meningkatkan aktivitas insulin. Peningkatan kinerja insulin diduga berperan dalam peningkatan pemanfaatan energi non protein sehingga meningkatkan kinerja pertumbuhan dan kesehatan ikan. Penelitian ini terdiri atas empat tahap. Tahapan penelitian meliputi: (1) bioefikasi suplementasi kromium pikolinat dan kromium yeast terhadap kinerja pertumbuhan dan biokimia darah ikan nila merah; (2) evaluasi respons stres ikan nila merah yang diberi pakan berkromium; (3) evaluasi respons imun ikan nila merah terhadap infeksi Streptococcus agalactiae; (4) dan evaluasi peningkatan protein sparing effect ikan nila merah yang diberikan pakan berkromium. Tahap pertama bertujuan untuk mengevaluasi bioefikasi suplementasi kromium pikolinat dan kromium yeast terhadap kinerja pertumbuhan dan biokimia darah ikan nila merah. Hewan uji adalah ikan nila merah monoseks dengan kepadatan 150 ekor m-3. Tujuh jenis pakan uji berprotein dan energi yang sama dipersiapkan, terdiri atas pakan tanpa suplementasi kromium (kontrol), pakan yang disuplementasikan kromium pikolinat (CrPic) dengan dosis 0.5, 1, 2, 4 mg kg-1, pakan yang disuplementasikan kromium yeast (CrYst) dengan dosis 2 dan 4 mg kg-1. Parameter kinerja pertumbuhan dan biokimia darah diuji setelah 60 hari pemeliharaan dengan pemberian pakan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi CrPic 1 mg kg-1 dan CrYst 2 mg kg-1 pakan mencapai laju pertumbuhan harian tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya, meningkatkan sensitivitas insulin dan pemanfaatan glukosa. Suplementasi CrYst 2 mg kg-1 pakan memperoleh efisiensi pakan tertinggi dan kadar trigliserida terendah. Simpulan penelitian ini adalah bioefikasi suplementasi CrPic 1 mg kg-1 dan CrYst 2 mg kg-1 pakan meningkatkan bioefikasi pada kinerja pertumbuhan dan biokimia darah ikan nila merah. Tahap kedua dilakukan untuk mengevaluasi respons stres ikan nila merah yang diberi pakan mengandung kromium. Hewan uji adalah ikan nila merah monoseks dengan kepadatan 150 ekor m-3. Tiga jenis pakan uji berprotein dan energi yang sama dipersiapkan, terdiri atas pakan tanpa suplementasi kromium (kontrol), pakan yang disuplementasikan CrPic 1 mg kg-1 dan CrYst 2 mg kg-1. Setelah dipelihara 30 hari, ikan dipuasakan selama 24 jam dan dikemas dalam v plastik polietilen (N=60 ekor) yang berisi 3 liter air. Setelahnya, simulasi transportasi dilakukan selama 13 jam. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup ikan, kortisol dan glukosa plasma, aktivitas enzim superoksida dismustase (SOD), dan kadar malondialdehida (MDA). Hasil yang didapatkan adalah tingkat kelangsungan hidup tidak berbeda nyata antar perlakuan, namun suplementasi kromium menurunkan konsentrasi kortisol dan glukosa plasma lebih cepat dibandingkan kontrol saat uji stres transportasi. Konsentrasi enzim SOD meningkat setelah pemeliharaan 30 hari dan terjadi penurunan kadar MDA lebih banyak saat pemulihan stres pada ikan yang diberi pakan bersuplementasi kromium. Simpulan pada tahap ini adalah suplementasi kromium dalam pakan dapat menurunkan pengaruh negatif stres pada ikan nila merah. Penelitian tahap ketiga dilakukan untuk mengevaluasi suplementasi kromium dalam meningkatkan respons imun pada ikan nila merah yang diinfeksi Streptococcus agalactiae. Hewan uji adalah ikan nila merah monoseks dengan kepadatan 150 ekor m-3. Tiga jenis pakan uji berprotein dan energi yang sama dipersiapkan, terdiri atas pakan tanpa suplementasi kromium (kontrol negatif dan positif), pakan yang disuplementasikan CrPic 1 mg kg-1 dan CrYst 2 mg kg-1. Setelah ikan nila merah dipelihara selama 40 hari, kinerja pertumbuhan dianalisis. Uji tantang dilakukan setelahnya dengan bakteri S. agalactiae sebanyak 0.1 mL (107 cfu mL-1) dan dipelihara selama 10 hari. Kelangsungan hidup dan parameter respons imun dianalisis sebelum dan pasca uji tantang. Hasil menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian dan efisiensi pakan pada ikan yang diberi pakan mengandung kromium lebih tinggi dibandingkan kontrol secara signifikan, sedangkan kelangsungan hidup tidak berbeda nyata antar perlakuan (100%). Setelah uji tantang, kelangsungan hidup dan parameter respons imun ikan yang diberi pakan bersuplemen CrPic signifikan lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Simpulan penelitian ini adalah suplementasi CrPic 1 mg kg-1 pada pakan mampu meningkatkan respons imun pada ikan nila merah terhadap infeksi S. agalactiae. Penelitian tahap akhir bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan protein sparing effect ikan nila merah yang diberi pakan kromium. Hewan uji adalah ikan nila merah monoseks dengan kepadatan 150 ekor m-3. Delapan pakan uji mengandung dua tingkat protein (28 dan 31%) dan rasio energi: protein (E: P) 14 dan 15 kkal GE g-1) telah disiapkan dengan dan tanpa suplementasi CrPic 1 mg kg-1. Ikan nila merah dipelihara selama 60 hari dan setelahnya dilakukan analisis kinerja pertumbuhan, glikogen hati dan otot, lemak hati dan otot, serta glukosa dan protein darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kromium pada pakan yang mengandung protein 31% dan E: P 15 kkal GE g-1 menghasilkan laju pertumbuhan harian dan efisiensi pakan terbaik. Sementara ikan yang diberi pakan berprotein 28%, E: P 15 kkal GE g-1 berkromium mencapai pertumbuhan harian dan efisiensi pakan yang sama dengan ikan yang diberi protein 31%, E: P 14 kkal GE g-1; berkromium. Simpulan penelitian ini adalah suplementasi kromium pada pakan dapat meningkatkan protein sparing effect sehingga meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan nila merah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcRed Tilapiaid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBandar Lampungid
dc.titleEvaluasi Pemanfaatan Energi Non Protein dan Status Kesehatan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diberi Pakan Berkromiumid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordenergi non proteinid
dc.subject.keywordikan nila merahid
dc.subject.keywordkromiumid
dc.subject.keywordkesehatan ikanid
dc.subject.keywordpertumbuhan ikanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record