dc.description.abstract | Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian mendadak pada
kucing. Jenis penyakit ini dapat didiagnosis menggunakan metode ultrasonografi
(USG) yang dapat memberikan gambaran struktur anatomi jantung secara langsung
dan non invasive. Penelitian ini bertujuan mempelajari kasus penyakit jantung
kucing yang didiagnosis menggunakan USG di Rumah Sakit Hewan Pendidikan
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor dan klinik hewan My Vets
Kemang. Sebanyak 31 kucing pada Rumah Sakit dan klinik hewan tahun 2013–
2017 diindikasi memiliki penyakit jantung. Kasus penyakit jantung dibagi menjadi
dua kategori yaitu kongenital dan dapatan, masing-masing kategori membahas
predisposisi umur, jenis kelamin, dan ras terhadap penyakit jantung. Adapun data
yang didapatkan pada rekam medis pasien berupa sinyalemen pasien, hasil
pemeriksaan USG B-mode, M-mode, dan color flow dopler, sonogram, serta
diagnosis dari rekam medis. Terdapat 6.5 % kasus penyakit jantung kongenital dan
93.5 % kasus penyakit jantung dapatan. Penyakit jantung kongenital yang
ditemukan berupa penyumbatan aorta (3.2 %) dan ventricular septal defect (3.2 %).
Penyakit dapatan yang ditemukan pada penelitian ini adalah hipertrofi
kardiomiopati (83.9 %), endokardiosis (25.8 %), mitral regurgitation (3.23 %),
tricuspidal regurgitation (6.5 %), dan perikarditis (3.23 %). Penyakit jantung
terjadi pada kucing berumur dewasa (54.8 %), jenis kelamin jantan (54.8 %), dan
ras Persian (45.1 %). Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa penyakit dapatan
pada jantung memiliki proporsi yang lebih tinggi dibanding kongenital pada kucing.
Penyakit jantung yang paling sering terjadi pada kucing adalah hipertrofi
kardiomiopati. Kucing yang berumur tua, jenis kelamin jantan, dengan ras Persian
lebih rentan terhadap penyakit jantung. | id |