dc.description.abstract | Newcastle Disease yang dikenal dengan penyakit tetelo merupakan penyakit
menular akut yang menyerang unggas dengan angka mortalitas dan morbiditas
yang tinggi. Namun, infeksi virus ND pada itik sering menghasilkan infeksi
subklinis dan umumnya dianggap sebagai carrier. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat antibodi pada itik yang diinfeksi secara eksperimental
dengan isolat lokal virus Newcastle Disease asal itik. Sebanyak 29 serum arsip
yang dikoleksi pada 0, 1, 3, 5, 6, 7, 10, 13, 14, dan 21 hari pascainfeksi (dpi).
Tingkat antibodi serum dititrasi menggunakan uji hambatan hemaglutinasi. Rerata
titer antibodi dihitung menggunakan rumus geometrik log2 titer (GMT). Titer
antibodi mulai muncul pada hari ke-5 pascainfeksi (GMT 5.67 ± 0.58) dan secara
bertahap menurun ke GMT 5.33 ± 0.58, 4.67 ± 0.58, dan 4.0 ± 0.0 secara berturutturut
pada hari ke-7, 10, dan 13 pascainfeksi. Titer sedikit meningkat menjadi
GMT 4.33 ± 1.15 pada hari ke-14 pascainfeksi, tetapi kemudian menurun menjadi
4.0 ± 1.0 pada hari ke-21 pascainfeksi. Hasilnya menunjukkan bahwa itik yang
secara eksperimen diinfeksi dengan isolat lokal virus Newcastle Disease asal itik
menunjukkan perkembangan titer antibodi awal yang relatif tinggi. | id |