dc.description.abstract | Tikus putih digunakan sebagai hewan percobaan dalam berbagai disiplin
ilmu biomedis. Pengamatan kejadian alami berbagai penyakit yang dapat muncul
pada tikus putih diperlukan untuk menghasilkan tikus putih yang memenuhi syarat
untuk berbagai percobaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati kejadian
alami perubahan patologi yang umum ditemukan pada organ paru-paru tikus putih
yang tidak diberi perlakuan (terjadi secara spontan). Sebanyak 40 organ paru-paru
dikoleksi dari tikus putih yang digunakan dalam praktikum mata kuliah Patologi
Umum di FKH IPB kemudian difiksasi di dalam larutan Buffered Neutral
Formalin (BNF) selama paling sedikit 5 hari. Organ diproses menjadi preparat
histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Organ diamati untuk
mengetahui perubahan patologi anatomi dan histopatologinya. Pengamatan lesio
patologi anatomi dibedakan menjadi paru-paru tanpa fokus peradangan, paru-paru
dengan peradangan akut eksudatif, dan paru-paru dengan peradangan kronis
noduler. Pengamatan lesio histopatologi meliputi pengamatan saluran pernapasan
bawah dan jaringan parenkim organ paru-paru. Perubahan histopatologi yang
ditemukan pada saluran pernapasan bawah berupa radang mukosa, radang
submukosa, deplesi BALT, aktivasi BALT, hiperplasia sel epitel, hiperplasia sel
goblet dan eksudat dalam lumen. Perubahan histopatologi yang ditemukan pada
jaringan parenkim organ paru-paru berupa kongesti, edema, atelektasis, emfisema,
eksudat dalam alveolus, fibrosis, neovaskularisasi, dan infiltrasi sel radang.
Pengamatan histopatologi menunjukkan paru-paru dengan gambaran PA tanpa
fokus radang sedang mengalami peradangan kronis berdasarkan berdasarkan
komposisi perubahan histopatologinya. | id |