dc.description.abstract | Kulit yang menua terjadi karena semakin banyak ikatan silang kovalen yang tebentuk diantara unit tropokolagen pada dermis. Mengonsumsi teripang dipercaya dapat membuat kulit lembab dan mencegah penuaan dini. Sebagian besar kolagen yang terkandung dalam teripang adalah kolagen tipe I yang banyak juga terdapat di kulit manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek pemberian ekstrak teripang terhadap ketebalan dermis pada organ kulit tikus putih (Rattus norvegicus). Tikus yang digunakan sebanyak 18 ekor dan diberi ekstrak kasar (crude extract) Holothuria atra secara per oral selama 90 hari. Perlakuan dalam penelitian ini dilakukan dengan 1 kelompok kontrol (A), sedangkan 5 kelompok perlakuan diberi dosis ekstrak teripang secara berurutan ialah kelompok B 25 mg/kgBB, kelompok C 50 mg/kgBB, kelompok D 100 mg/kgBB, kelompok E 200 mg/kgBB, dan kelompok F 400 mg/kgBB yang diberikan secara peroral. Sampel organ diproses untuk analisa histopatologi menggunakan fiksatif Buffered Neutral Formalin (BNF) 10% dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Pengamatan lapisan dermis dilakukan secara kuantitatif dengan cara menghitung jumlah serabut jaringan ikat dalam satu lapang pandang. Penghitungan variabel tersebut menggunakan software ImageJ hingga diperoleh data yang dapat dianalisis. Hasil pengamatan kemudian dianalisis dan diolah secara statistik menggunakan metode One-Way ANOVA dengan software SPSS. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa ketebalan rata-rata dermis dan jumlah serabut jaringan ikat kelompok perlakuan pada setiap dosis yang diberikan dibandingkan dengan kelompok kontrol pada penelitian ini berbeda nyata (P<0.05). Hal ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak teripang secara peroral memberikan efek peningkatan jumlah serabut jaringan ikat dan ketebalan dermis pada organ kulit tikus putih (Rattus norvegicus) secara signifikan. | id |