dc.description.abstract | Lahan gambut dapat dikategorikan sebagai lahan sub optimal, namun lahan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan untuk usaha pertanian, salah satunya kelapa sawit. Salah satu faktor pembatas dalam produktivitas kelapa sawit yang dibudidayakan di lahan gambut adalah hara mikro. Kapasitas maksimal pengikatan hara mikro (logam) oleh gambut tergambarkan lewat kemasaman total gambut. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui distribusi dan dinamika hara mikro dan kemasaman total dalam lahan gambut, terutama gambut tebal pada perkebunan kelapa sawit. Contoh gambut diambil pada lahan gambut dengan kedalaman lebih dari 3 m dengan tutupan lahan berupa kelapa sawit dengan umur 12 tahun. Contoh diambil pada kedalaman 0 - 20 cm dari permukaan gambut di jarak 1 m, 2 m, dan 4 m dari pohon. Nilai kemasaman total cenderung mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kadar air. Kadar Fe mencapai puncaknya pada minggu keempat setelah pemupukan, Cu mencapai puncaknya pada minggu kesepuluh, sedangkan Zn pada minggu kedua. Berdasarkan jarak dari pohon, hara Fe, Cu, dan Zn lebih terkonsentrasi pada jarak dua meter karena pemupukan dilakukan diantara jarak satu meter dan dua meter. Secara umum, peningkatan kadar Cu dan Zn total diikuti juga oleh peningkatan kadar air, sementara kadar Fe total cenderung menurun seiring dengan peningkatan kadar air. | id |