dc.description.abstract | Peria (Momordica charantia) merupakan tanaman berumur satu tahun atau
semusim dari famili Cucurbitaceae. Buah peria banyak dikonsumsi masyarakat
sebagai bahan sayuran dan sumber bahan obat. Lalat buah Zeugodacus cucurbitae
seringkali menyebabkan buah busuk, sehingga menurunkan produksi panen.
Penelitian ini bertujuan mengamati tingkat infestasi Z. cucurbitae pada pertanaman
peria budi daya monokultur dan tumpangsari di daerah Bogor. Lokasi budi daya
peria monokultur ditentukan berasal dari kebun petani desa Bantarkambing dan
Cihideung Udik, sedangkan penanaman tumpang sari dari desa Cihideung Udik.
Informasi tentang praktik budi daya tanaman peria diperoleh dari wawancara
dengan petani pengelola kebun. Kehadiran kunjungan lalat di lapangan diamati
setiap minggu mulai dari fase vegetatif perkembangan tanaman, sedangkan
kerusakan buah diamati dari tahap generatif tanaman sampai akhir percobaan.
Tingkat infestasi buah peria yang teramati di setiap kebun, baik yang bergejala
maupun tidak bergejala bercak bekas tusukan lalat atau busuk buah dihitung dan
dianalisis. Tingkat kerusakan buah peria oleh Z. cucurbitae dihitung dari jumlah
lalat yang muncul dari buah bergejala busuk di laboratorium. Penerbangan lalat di
areal kebun tampak pada saat tanaman peria mulai berbunga, yaitu berumur 42-72
HST. Persentase kerusakan buah peria tertinggi oleh Z. cucurbitae terjadi pada
pertanaman tumpangsari dengan tanaman oyong di Desa Cihideung Udik sebesar
4%. Buah oyong memberi kontribusi terhadap tingginya serangan Z. cucurbitae.
Perkiraan potensi infestasi lalat pada musim tanam berikutnya tampak tertinggi
pada pola tanam tumpang sari sebesar 274 ekor per 1.000 m2 luasan lahan. Sanitasi
lahan berperan mengurangi sumber infestasi Z. cucurbitae di lapangan. | id |