dc.description.abstract | Industri pariwisata di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat
beberapa tahun terakhir. Potensi wisata bahari yang diantaranya wisata kapal,
wisata alam dan ekowisata, wisata pantai dan snorkling, serta wisata bawah laut
menjadikan wisata bahari menjadi salah satu pilihan utama para wisatawan saat
ini. Kapal wisata sebagai bagian dari wisata bahari adalah salah satu alternatif
pilihan berwisata di Indonesia. Hal itu terlihat dari peningkatan jumlah komunitas
open trip yang menikmati wisata khususnya di Pulau Pahawang Lampung melalui
travel organizer sebagai penghubung dengan usahawan kapal wisata.
Kondisi saat ini Usaha Kecil Menengah (UKM) Kapal Wisata di Pulau
Pahawang, yaitu Karya Wisata Pahawang dalam satu bulan mengorganisir 4-6
perjalanan kapal wisata setiap minggunya termasuk ahir pekan dengan jumlah
peserta per kapal wisata 15-40 orang dan waktu aktifitas wisata 1-2 hari. Namun
demikian, potensi tersebut tidak diikuti oleh promosi yang tepat, fasilitas kapal
yang memadai dan pelayanan tour guide menurut standar pariwisata, sehingga
banyak peserta travel open trip yang tidak memanfaatkan jasa travel usaha kapal
wisata lokal. Hal ini dikarenakan persaingan dengan agen travel dari luar
Lampung yang tidak bermitra dengan UKM kapal wisata lokal membuat
kesempatan terhadap pengembangan bisnis usaha kapal wisata ini menjadi
terhambat. Untuk itu diperlukan suatu model bisnis yang tepat untuk
mempercepat pengembangan bisnis kapal wisata ini menjadi lebih besar bagi
UKM kapal wisata lokal ini.
Terkait dengan hal tersebut, model bisnis kanvas (MBK) yang ditawarkan
oleh Osterwalder dan Pigneur sebagai model strategi bisnis yang patut
dipertimbangkan oleh UKM kapal wisata untuk terus berinovasi dan berkreasi
dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam hal ini, sembilan
unsur model MBK yang mencakup customer segment, value proposition, channel,
customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key
partners, dan cost structure dapat dijadikan model bisnis usaha kapal wisata lokal.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal
dan eksternal yang memengaruhi pengembangan usaha kapal wisata lokal,
mengidentifikasi dan menganalisis kondisi bisnisnya dengan model bisnis kanvas,
untuk menyusun strategi prioritas dalam penerapan model bisnis kanvas di UKM
kapal wisata lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
memetakan kondisi usaha kapal wisata dengan berbasis model bisnis kanvas dan
melakukan analisis deskriptif kuantitatif yang terdiri dari matriks Internal Factor
Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Internal-External (IE),
Strengths, Weakneses, Opportunities & Threats (SWOT) dan Analytic Hierarchy
Process (AHP) untuk perbaikan model bisnis disaat ini dan dimasa mendatang.
Perolehan hasil perhitungan matriks IFE 2.053 dan hasil perhitungan
matriks EFE 3.025, maka pada matriks IE pengembangan usaha didapatkan posisi
nilai tersebut berada pada sel II yang berarti tumbuh dan kembangkan. Strategi
intensif yang perlu dilakukan adalah trategi penetrasi pasar, pengembangan pasar
maupun pengembangan produk. Rekomendasi yang diberikan kepada usaha kapal
wisata dilakukan berdasarkan strategi prioritas yang ditentukan dan dipilih dari
hasil analisis SWOT dan AHP dari unsur-unsur MBK meliputi saluran, hubungan
pelanggan, mitra usaha kunci dan aktivitas kunci. Prioritas strategi dapat
dilaksanakan secara bersamaan maupun masing-masing, bergantung kepada
kondisi internal dan eksternal, serta sumber daya yang dimiliki oleh usaha kapal
wisata dalam mencapai tujuan bisnisnya.
Potensi pengembangan terhadap strategi prioritas mencakup tiga hal yang
meliputi : (1). Kerjasama baik dengan Agen travel rekanan, travel online, mitra
operator water sport, mitra kuliner, Bank, PEMDA dan Universitas di Lampung
(2). Promosi digital dan konvensional dengan memanfaatkan TI, media sosial
internet, surat kabar lokal, TVRI Lampung dan radio lokal di Lampung (3).
Menciptakan nilai dengan meningkatkan paket aktifitas ekowisata yang unik dan
ramah lingkungan sehingga berdampak tertariknya wisatawan untuk datang yang
dapat menciptakan hubungan pelanggan. | id |