Show simple item record

dc.contributor.advisorAndarwulan, Nuri
dc.contributor.advisorYuliana, Nancy Dwi
dc.contributor.authorEfanny, Marisa
dc.date.accessioned2019-01-17T05:22:49Z
dc.date.available2019-01-17T05:22:49Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95838
dc.description.abstractCemaran logam berat dapat masuk dalam makanan dari air (air laut, air irigasi, air baku), tanah pertanian dan udara. Lembanga pangan dunia CODEX dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia telah menetapkan batas maksimum untuk 5 jenis logam yaitu timbal, merkuri, kadmium, timah dan arsen. Kajian paparan dilakukan untuk menduga tingkat paparan logam berat tersebut di Indonesia. Dalam melakukan kajian paparan diperlukan dua data yaitu data konsentrasi logam berat dan data konsumsi pangan di Indonesia. Data konsentrasi logam berat (timbal, merkuri, kadmium, timah dan arsen) pada pangan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari pencarian online pada beberapa sumber ilmiah online dengan kata kunci “logam berat pada pangan, cemaran logam berat”. Data tingkat konsumsi diambil dari Laporan Survey Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014 yang mengkategorikan konsumen dan makanan dalam enam kelompok usia dan 17 kelompok pangan. Tingkat paparan logam beratdihitung dengan pendekatan deterministik yang menggunakan data konsentrasi logam berat pada pangan (minimum, maksimum dan rerata berdasarkan perhitungan data pustaka) dan batas maksimum logam berat pada pangan dari regulasi serta rerata tingkat konsumsi. Karakterisasi risiko dilakukan dengan membandingkan tingkat paparan dengan Provisional Tolerable Weekly Intake (PTWI). Karakterisasi risiko dilakukan dengan membandingkan tingkat paparan logam berat dengan Provisional Tolerable Weekly Intake (PTWI) dan Provisional Tolerable Monthly Intake (PTMI). Pustaka terbanyak diperoleh untuk logam timbal dan kelompok ikan, hasil laut dan olahannya. Kadar rerata merkuri, kadmium dan timah tertinggi terdapat pada kelompok ikan, hasil laut dan olahannya. Kelompok minuman merupakan kelompok pangan dengan rerata timbal pustaka tertinggi sedangkan untuk logam arsen, kadar rerata tertinggi terdapat pada kelompok sayuran dan olahannya. Hasil penelitian menunjukkan kelompok balita (0-59 bulan) memiliki nilai paparan logam berat tertinggi. Nilai paparan logam berat berdasarkan batas maksimum regulasi lebih tinggi dibandingkan nilai paparan logam berat berdasarkan kadar rerata pustaka. Hasil karakterisasi risiko menunjukkan nilai risiko paparan timbal dan kadmium dari kadar rerata pustaka berisiko tinggi (>100% PTWI) pada semua kelompok usia. Pada logam merkuri nilai risiko paparan berdasarkan kadar rerata pustaka berisiko tinggi pada kelompok balita (0-59 bulan) dan anak-anak (5-12 tahun), sedangkan nilai risiko paparan timah dan arsen dari kadar pustaka berisiko rendah pada semua kelompok usia. Kelompok pangan yang paling berkontribusi pada paparan timbal, merkuri dan timah adalah kelompok ikan, hasil laut dan olahannya, sedangkan paparan kadmium kelompok pangan yang paling berkontribusi adalah air minum dan pada paparan arsen, sayur dan olahannya sebagai kontributor utama. Hasil kajian ini dapat digunakan untuk prediksi awal tingkat risiko kesehatan masyarakat Indonesia terhadap paparan logam berat dari pangan. Verifikasi hasil kajian ini masih diperlukan dengan kajian paparan yang menggunakan pendekatan probabilistik dengan ketepatan hasil yang lebih baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Technologyid
dc.subject.ddcFood Controlid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleKajian Paparan Logam Berat dari Pangan di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKajian paparanid
dc.subject.keyworddeterministikid
dc.subject.keywordlogam beratid
dc.subject.keywordSurvey Konsumsi Makanan Individu (SKMI)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record