dc.description.abstract | Gerakan Pembangunan Kampungku (GERBANGKU) merupakan salah
satu program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten Merauke sebagai terobosan untuk mengangkat derajat
kehidupan masyarakat yang masih terisolasi, baik ekonomi, kesehatan,
infrastruktur dan pendidikan, terutama untuk masyarakat asli Papua yang tinggal
di kampung-kampung. Kendala utama dalam perkembangan pembangunan yakni
belum meratanya akses layanan pendidikan serta masih rendahnya kualitas SDM
khususnya pada wilayah kampung yang mayoritas penduduk asli Papua.
Selain itu, kebijakan program GERBANGKU yang dijalankan belum
mampu memberikan perubahan yang signifikan dalam pemeratan pembangunan
pendidikan di daerah. Olehnya itu diperlukan evaluasi, analisis keberlanjutan dan
penguatan program GERBANGKU melalui perumusan strategi yang lebih efektif
sehingga dapat meningkatkan akses layanan pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur yang lebih baik pada wilayah kampung masyarakat asli Papua.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mengidentifikasi dan
evaluasi pembangunan pendidikan melalui pelaksanaan program GERBANGKU.
(2) Menganalisis status keberlanjutan program pembangunan daerah dengan
konsep GERBANGKU berdasarkan dimensi ekologi, dimensi ekonomi, dimensi
pendidikan, dimensi sosial-budaya, dimensi kelembagaan dan dimensi teknologiinfrastruktur
dan (3) Penguatan strategi program GERBANGKU.
Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Merauke pada bulan Oktober
2014 hingga Mei 2015. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan
langsung di daerah penelitian melalui kusioner dan hasil wawancara denngan dua
jenis responden. Responden pertama dipilih pada lima distrik pengamatan yang
terdiri dari keterwakilan pemerintah daerah di distrik, guru, aparat kampung,
pemdamping program, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemuda. Responden
kedua dipilih dari pemangku kebijakan sebagai pakar dalam menentukan strategi
kebijakan. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dan dokumen data
pendukung lain yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) kabupaten Merauke.
Penelitian dimulai dari analisis evaluasi program GERBANGKU di bidang
pembangunan pendidikan di kabupaten Merauke. Indikator yang dijadikan
rujukan evaluasi antara lain : 1) Presentase angka melek huruf, 2) Tingkat
pendidikan masyarakat, 3) Angka putus sekolah, 4) Ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan, 5) Jumlah dan kompetensi tenaga pendidik. Data yang
diperoleh dianalisis dengan uji t untuk menentukan nilai perbandingan sebelum
dan sesudah pelaksanaan program GERBANGKU terhadap perkembangan
pembangunan pendidikan. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian prespektif
masyarakat terhadap pelaksanaan program, hasil yang diperoleh dijadikan rujukan
dalam analisis status keberlanjutan GERBANGKU di kabupaten Merauke.
4
Berdasarkan hasil analisis pembangunan berkelanjutan dengan konsep
program GERBANGKU di kabupaten Merauke terlihat bahwa status
keberlanjutan untuk dimensi ekologi termasuk dalam status cukup berkelanjutan
(61.24%), dimensi ekonomi kurang berkelanjutan (45.38%), dimensi pendidikan
kurang berkelanjutan (44,26%), dimensi sosial cukup berkelanjutan (56,05%),
dimensi kelembagaan cukup berkelanjutan (53.07%), dan dimensi teknologi
cukup berkelanjutan (52,10%). Atribut-atribut yang sensitif dan berpengaruh
terhadap keberlanjutan program GERBANGKU meliputi kapasitas pemukiman
dan perumahan, Ketersediaan sumber air bersih, ketersediaan sarana
perekonomian, meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat, zona
pengembangan wilayah pendidikan SMA berbasis asrama, sarana dan prasarana
pendidikan, sarana dan prasarana kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kapasitas
lembaga pelaksana program, pendampingan dan monitoring pelaksanaan program,
infrastruktur jalan dan jembatan serta infrastruktur penerangan di daerah.
Analisis multidimensi menunjukan dua distrik yang sensitif dan perlu
diintervensi yakni distrik Animha dan distrik Sota. Hasil analisis juga
menunjukkan bahwa dua dimensi yang sensistif yakni dimensi pendidikan dan
dimensi ekonomi. Dalam analisis MDS dengan Rap-GERBANGKU pada taraf
kepercayaan 95% menunjukan nilai galat yang kecil < 1,5 dan nilai stress < 25%
serta nilai koefisien determinasi mendekati 100%.
Hasil analisis AHP menunjukan bahwa faktor pendidikan menjadi prioritas
pertama dengan bobot 0,377 karena peran pendidikan menjadi faktor utama yang
sangat penting dalam konteks pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Strategi penguatan GERBANGKU yang dianalisis dengan AHP, sesuai urutan
prioritas adalah ; (a) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, (b)
Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran, (c) Meningkatkan
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, (d) Mengoptimalkan program
pemberdayaan masyarakat asli Papua, (e) Mendorong terbentuknya zona wilayah
pendidikan SMA berbasis asrama. Uraian prioritas alternatif strategi yang
direkomendasikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke dalam
pembangunan daerah yang berkelanjutan melalui program GERBANGKU. | id |