dc.contributor.advisor | Jaya, I Nengah Surati | |
dc.contributor.advisor | Puspaningsih, Nining | |
dc.contributor.author | Dewi, Friskafianti Amalia | |
dc.date.accessioned | 2019-01-17T04:59:05Z | |
dc.date.available | 2019-01-17T04:59:05Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95827 | |
dc.description.abstract | Penurunan luas hutan merupakan permasalahan yang sedang terjadi di tingkat global. Pertumbuhan jumlah penduduk diduga menjadi faktor utama penyebab penurunan luas hutan karena menyebabkan kebutuhan akan ruang dan penggunaan lahan semakin meningkat. Hal inilah yang akan membuat hutan semakin terdesak keberadaannya.
Penyebab perubahan tutupan hutan tidak terlepas dari berbagai banyak faktor termasuk kondisi sosial ekonomi ataupun biofisiknya. Perilaku perubahan tutupan hutan dapat diduga dari laju perubahannya maupun faktor penyebab dan pendorongnya. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model spasial laju perubahan tutupan hutan berdasarkan tipologi desa serta mengidentifikasi faktor pendorong dan penyebab perubahan tutupan hutan di Kabupaten Mempawah selama periode 2009-2015.
Pembangunan tipologi berbasis desa sebagai unit terkecilnya dapat membantu untuk mengidentifikasi faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan tutupan hutan di wilayah tersebut. Tipologi desa dibuat dengan pendekatan klastering dengan jarak Euclidean yang terstandarisasi, dan teknik pengelompokannya dilakukan dengan dendogram menggunakan metode complete linkage. Berdasarkan proporsi hutan tahun 2015 (X2), kepadatan penduduk desa tahun 2015 (X10), dan jumlah bangunan tahun 2015 (X14), hasil penelitian menemukan bahwa dari 46 desa yang dikaji di Kabupaten Mempawah dapat dikelompokkan menjadi dua kelas tipologi desa dengan akurasi sebesar 83%. Tipologi 1 (T1) mencakup 8 desa yaitu tipologi dengan laju perubahan yang tinggi sebesar 2011.1 ha/tahun. Sedangkan tipologi 2 (T2) yang memiliki laju perubahan tutupan hutan yang rendah yaitu sebesar 1414.1 ha/tahun mencakup sejumlah 38 desa.
Penelitian ini menemukan bahwa faktor pendorong dari perubahan tutupan hutan di tipologi 1 dipengaruhi oleh jarak dari tepi hutan tahun 2015 (X5) dan jarak dari tepi lahan pertanian tahun 2009 (X8), sedangkan tipologi 2 dipengaruhi jarak dari pemukiman (X3) dan jarak dari tepi hutan tahun 2015 (X5). Penelitian ini menyimpulkan bahwa persamaan model spasial terbaik untuk laju perubahan tutupan hutan (Y) di tipologi 1 adalah Y (ha/km2) = 0.02275 + 0.000465X5 + 0.000507X8, sedangkan untuk di tipologi 2 adalah Y (ha/km2) = -0.03091 + 0.000395X3 + 0.000261X5. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Forest Management | id |
dc.subject.ddc | Forest Cover | id |
dc.subject.ddc | 2017 | id |
dc.subject.ddc | Kalimantan Barat | id |
dc.title | Model Spasial Perubahan Tutupan Hutan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | faktor pendorong | id |
dc.subject.keyword | jarak Euclidean yang terstandardisasi | id |
dc.subject.keyword | klastering | id |
dc.subject.keyword | metode jarak lengkap | id |
dc.subject.keyword | tipologi desa | id |