dc.description.abstract | Penelitian ini melakukan studi spektroskopi impedansi dari glukosa di dalam
SBF dengan variasi konsentrasi. Variasi konsentrasi glukosa yang digunakan
adalah 0, 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360, dan 390 mg·dL-1
dan frekuensi masukan spektroskopi sebesar 5 x 10-6 sampai 5 MHz, sedangkan
elektroda yang digunakan adalah sensor interdigit. Hasil penelitian menunjukkan,
nilai impedansi sensor semakin meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi
sinyal listrik yang dilewatkan, kenaikan nilai impedansi lebih terlihat signifikan
pada frekuensi ≤ 1 MHz. Meningkatnya impedansi terhadap frekuensi lebih
disebabkan oleh kompenen reaktansi dibandingkan komponen resistansi pada
sensor. Hasil pengujian koefisien korelasi untuk setiap frekuensi terhadap variasi
konsentrasi glukosa menunjukkan, pada frekuensi 0.316 MHz koefisien korelasinya
terbesar yaitu 0.746. Frekuensi tersebut merupakan frekuensi dengan linearitas
impedansi sensor terhadap variasi konsentrasi glukosa paling baik. P value (0.12)
pada uji Kruskal Wallis lebih besar dibandingkan dengan batas kritis penelitian
(0.05). Setelah diterapkan filter Kalman, sebaran data menjadi lebih baik dan nilai
impedansi memiliki perbedaan bermakna untuk masing – masing konsentrasi. | id |