dc.description.abstract | Pasar finansial yang semakin berkembang telah menempatkan mata uang
sebagai komoditi yang dapat diperjualbelikan dengan bebas. Kegiatan ekonomi antar
negara juga mendorong semakin pentingnya mata uang dalam kancah perputaran
ekonomi dunia. Pergerakan nilai tukar mata uang yang menggunakan rejim devisa
bebas dipengaruhi oleh supply san demand, kondisi perekonomian, politik dan
sentiment pelaku ekonomi.
Bank dalam eperasionalnya berfungsi lembaga perantara telah dituntut untuk
memenuhi kebutuhan produk finansial oleh nasabahnya, termasuk kebutuhan akan
berbagai valuta asing. Oleh karena itu adanya tuntutan mengelola valuta asing, yang
nilainya selalu bergerak telah menimbulkan risiko kepada bank, yakni risiko nilai
tukar. Basel II melalui amandemennya memasukkan risiko nilai tukar dalam
perhitungan modal bank.
Pengukuran risiko nilai tukar ini perlu mendapat perhatian karena selain
menyangkut kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas, kemampuan
menciptakan keuntungan, juga memenuhi ketentuan penyediaan modal minimum.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan internal, yakni
risk metrics yang dikeluarkan oleh JP Morgan. Pendekatan Risk Mestrcs yang
dimaksud adalah perhitungan VaR melalui Simpangan Baku dan Exponentially
Weighted Moving Average. Tujuan Penulisan ini adalah untuk mengetahui risiko
atas portfolio valuta asing, apakah perhitungan VaR portfolio hasilnya leboh kecil
dibanding VaR masing-masing valuta asing. Selain itu dari kedua pendekatan mana
yang lebih baik dilihat dari hasil perhitungan VaR-nya ataupun dari back testingnya.
Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui mata uang mana selama waktu pengamatan
yang mempunyai volatilitas paling tinggi. Metode yang digunakan pertama-tama
menentukan return dari setiap mata uang, untuk menentukan volatilitasnya.
Selanjutnya mengitung VaR baik masing-masing mata uang maupun VaR
portfolionya, setelah nilai VaR didapat kemudian dilakukan back testing untuk
menguji mutu dan keakuratan model. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah selama 250 hari trading, dengan tingkat kepercayaan 99% dan holding period
selama 1 (satu) hari. Dari hasil perhitungan VaR untuk data tanggal 30 Juni 2009
diperoleh perhitungan VaR portfolio dengan simpangan baku sebesar Rp 3.116,52
juta dan dengan EWMA Rp. 3.004,27 juta, untuk perhitungan VaR masing-masing
valuta asing memberikan VaR total simpangan baku Rp. 8.252,54 juta dan EWMA
Rop. 693,37 juta. Hal ini memberikan indikasi bahwa perhitungan portfolio dapat
menekan risiko yang dihadapi bank. Selain itu setelah dilakukan back testing atas
kedua model yang digunakan , perhitungan VaR harian menghasilkan simpangan
sebanyak 4 (empat kali termasuk dalam zona hijau) SE-BI 9/31 DPNP) yang berarti
bahwa tidak ada masalah dalam mutu dan akurasi model. | id |