Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.advisorRaharja, Sapta
dc.contributor.authorRoesnadi, Bedie
dc.date.accessioned2019-01-16T11:39:16Z
dc.date.available2019-01-16T11:39:16Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95649
dc.description.abstractPasar finansial yang semakin berkembang telah menempatkan mata uang sebagai komoditi yang dapat diperjualbelikan dengan bebas. Kegiatan ekonomi antar negara juga mendorong semakin pentingnya mata uang dalam kancah perputaran ekonomi dunia. Pergerakan nilai tukar mata uang yang menggunakan rejim devisa bebas dipengaruhi oleh supply san demand, kondisi perekonomian, politik dan sentiment pelaku ekonomi. Bank dalam eperasionalnya berfungsi lembaga perantara telah dituntut untuk memenuhi kebutuhan produk finansial oleh nasabahnya, termasuk kebutuhan akan berbagai valuta asing. Oleh karena itu adanya tuntutan mengelola valuta asing, yang nilainya selalu bergerak telah menimbulkan risiko kepada bank, yakni risiko nilai tukar. Basel II melalui amandemennya memasukkan risiko nilai tukar dalam perhitungan modal bank. Pengukuran risiko nilai tukar ini perlu mendapat perhatian karena selain menyangkut kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas, kemampuan menciptakan keuntungan, juga memenuhi ketentuan penyediaan modal minimum. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan internal, yakni risk metrics yang dikeluarkan oleh JP Morgan. Pendekatan Risk Mestrcs yang dimaksud adalah perhitungan VaR melalui Simpangan Baku dan Exponentially Weighted Moving Average. Tujuan Penulisan ini adalah untuk mengetahui risiko atas portfolio valuta asing, apakah perhitungan VaR portfolio hasilnya leboh kecil dibanding VaR masing-masing valuta asing. Selain itu dari kedua pendekatan mana yang lebih baik dilihat dari hasil perhitungan VaR-nya ataupun dari back testingnya. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui mata uang mana selama waktu pengamatan yang mempunyai volatilitas paling tinggi. Metode yang digunakan pertama-tama menentukan return dari setiap mata uang, untuk menentukan volatilitasnya. Selanjutnya mengitung VaR baik masing-masing mata uang maupun VaR portfolionya, setelah nilai VaR didapat kemudian dilakukan back testing untuk menguji mutu dan keakuratan model. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah selama 250 hari trading, dengan tingkat kepercayaan 99% dan holding period selama 1 (satu) hari. Dari hasil perhitungan VaR untuk data tanggal 30 Juni 2009 diperoleh perhitungan VaR portfolio dengan simpangan baku sebesar Rp 3.116,52 juta dan dengan EWMA Rp. 3.004,27 juta, untuk perhitungan VaR masing-masing valuta asing memberikan VaR total simpangan baku Rp. 8.252,54 juta dan EWMA Rop. 693,37 juta. Hal ini memberikan indikasi bahwa perhitungan portfolio dapat menekan risiko yang dihadapi bank. Selain itu setelah dilakukan back testing atas kedua model yang digunakan , perhitungan VaR harian menghasilkan simpangan sebanyak 4 (empat kali termasuk dalam zona hijau) SE-BI 9/31 DPNP) yang berarti bahwa tidak ada masalah dalam mutu dan akurasi model.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSmall Scale Industryid
dc.subject.ddcCurrency Riskid
dc.subject.ddc2011id
dc.subject.ddcJakartaid
dc.titleKajian Risiko Portfolio Valuta Asing yang Dikelola PT Bank ABC di Kantor Pusat Jakarta.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcurrency ratioid
dc.subject.keywordless capitalid
dc.subject.keywordportofolioid
dc.subject.keywordRisk Valueid
dc.subject.keywordEWMAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record