dc.description.abstract | Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) merupakan sebuah kampanye kegiatan untuk mengurangi emisi polutan serta mensosialisasikan kepada masyarakat agar menurunkan ketergantungan terhadap kendaraan bermotor. Namun, pelaksanaan HBKB menimbulkan permasalahan baru yaitu terjadinya kemacetan di ruas jalan yang difungsikan sebagai jalur pengalihan arus, seperti yang terjadi di Jalan RE Martadinata, Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan menduga emisi dan konsentrasi polutan CO, HC, PM10, SO2, NOx yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor selama HBKB berlangsung (pukul 06.00-09.00 WIB) di Jalan RE Martadinata dan dibandingkan dengan hari kerja serta hari libur non-HBKB. Penelitian ini menggunakan Fixed-Box Model dan model FLLS (Finite Length Line Source). Hasil menunjukkan adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Jalan RE Martadinata sebesar 1.3% dan 17.2% jika dibandingkan dengan hari kerja dan hari libur non-HBKB. Selain itu, terdapat peningkatan jumlah beban emisi polutan CO, HC, PM10, SO2, NOx masing-masing sebesar 27.7%, 18.0%, 16.0%, 3.6% dan 0.1% jika dibandingkan dengan hari libur non-HBKB. Jumlah beban emisi polutan ketika HBKB tidak berbeda jauh dengan hari kerja. Emisi polutan CO, HC, dan PM10 di Jalan RE Martadinata paling banyak dihasilkan oleh sepeda motor karena jumlah sepeda motor yang melintas paling tinggi dibandingkan dengan kendaraan lain, sedangkan polutan SO2 dan NOx lebih banyak dihasilkan oleh mobil penumpang. Hasil pendugaan konsentrasi dan dispersi polutan menunjukkan jumlah konsentrasi polutan di Jalan RE Martadinata serta di lokasi reseptor masih di bawah baku mutu udara ambien. | id |